Mediacirebon.id – Pemkab Cirebon mengandalkan pompanisasi untuk mencegah kekeringan meluas di musim kemarau. Sejauh ini pompanisasi dinilai efektif memenuhi kebutuhan air bagi petani di Kabupaten Cirebon.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengatakan, lahan pertanian di Kabupaten Cirebon yang terdampak kekeringan diperkirakan mencapai 488 hektare (Ha). Sedangkan lahan yang berpotensi terdampak kekeringan sebanyak 1.700 Ha
Dari 488 hektar lahan pertanian yang terdampak kekeringan, 187 Ha lahan pertanian sudah diintervensi melalui program pompanisasi. Sementara sisanya akan dibantu oleh perangkat daerah terkait.
“Sisanya akan kami carikan solusi dengan perangkat daerah terkait. Apakah dengan pompanisasi juga atau cara lain,” kata Wahyu, Sabtu (7/9/2024).
masih kata Wahyu, Pemkab Cirebon juga melakukan antisipasi kekurangan air bersih yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Cirebon. Antisipasi dengan mendistribusikan air bersih dari Perumda Tirta Jati.
“Mobi tangki air juga kami sebar untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang terdampak kekeringan,” ungkapnya.
Pihaknya meminta perangkat daerah di tingkat kecamatan dan desa aktif melaporkan kondisi wilayahnya terkait kekeringan. Sehingga Pemkab Cirebon bisa mengintervensi dengan cepat akan bencana tahunan ini.
“Laporkan ke kami jika butuh air bersih atau yang lainnya kalau ada wilayah yang kekeringan,” ujar Wahyu.
Berdasarkan pengamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang diprediksi mengalami kekeringan relatif panjang. (Why)