Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Media Cirebon
Home » Pertanian Keluarga Solusi Krisis Regenerasi Petani di Indonesia
Utama

Pertanian Keluarga Solusi Krisis Regenerasi Petani di Indonesia

Sunday, 7 September 2025
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
cara bertema Peran Perempuan dan Kaum Muda dalam Pertanian Keluarga Menuju Sistem Pangan Berkelanjutan, digelar di Saung Wangsakerta, Desa Setupatok
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Mediacirebon.id – Pertanian keluarga menjadi alternatif solusi bagi kedaulatan pangan di tengah minimnya regenerasi petani dan nelayan dan ancaman krisis iklim

Pemerintah Indonesia penting memperhatikan dan mendukung pertanian keluarga, dengan memperkuat peran perempuan dan kaum muda demi terwujudnya sistem pangan yang produktif, sehat, inklusif, dan berkelanjutan.

demikian dikatakan Penasehat Senior IHCS (Indonesian Human Rights Committee for Social Justice), selaku Majelis Nasional Pertanian Keluarga Komite Nasional Pertanian Keluarga (KNPK).

“Berbagai ancaman tersebut harus dibahas serius agar menemukan solusi terbaik demi kedaulatan pangan di Indonesia,” ujarnya usai diskusi di Saung Wangsakerta, Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Minggu (7/9/2025)

Sementara itu menurut Wakil Sekretaris Jenderal Komite Nasional Pertanian Keluarga (KNPK ) kunci pertanian keluarga, yakni keterlibatan seluruh elemen dalam memperkuat desa sehingga mandiri pangan.

Lihat Juga :  Ini Penyebab Stadion Bima Rawan Curanmor

“Bisa dimulai dari langkah kecil seperti pemanfaatan kebun di area rumah, makanan sehat, gizi, pangan serta berbagi pengetahuan, termasuk kearifan lokal berbasis agroekologi.” ujarnya.

Badan Pangan Dunia (FAO) mencatat pertanian keluarga menghasilkan sekitar 80 persen pangan dunia. Namun ketimpangan generasi menjadi salah satu persoalan.

Di Indonesia, data menunjukkan kesenjangan generasi yang mengkhawatirkan. Jumlah petani muda hanya 3,39 juta, sementara petani usia dewasa 24,09 juta.

Fenomena ini diperparah dengan anggapan bahwa pertanian tidak lagi menarik yang berisiko besar bagi kelangsungan sektor pangan nasional.

“Tanpa perempuan dan pemuda, maka tidak akan ada masa depan pertanian. Saat ini, perempuan dan pemuda menjadi pilar pertanian keluarga untuk keberlanjutan pertanian,” ujar Koordinator Pertanian Keluarga Jawa Timur, Naning Z Suprawati

Lihat Juga :  Rayakan Tahun Baru, Ingat Jaga Kondusifitas Kota Cirebon

Sementara itu Ketua Yayasan Wangsakerta. Farida Mahri mengatakan, berdasarkan kajian tahun 2024, hampir 50 persen pengeluaran rumah tangga adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan. Itu artinya Ketahanan Keluarga di Indonesia dalam posisi terancam.

Desa Matangaji Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon merupakan desa basis pertanian yang justeru mengeluarkan belanja pangan yang tinggi, apalagi Desa yang sudah tidak punya lagi lahan pertanian.

“Pada saat masalah ini terus dibiarkan, maka masyarakat akan semakin terancam kemiskinan dan kekurangan pangan.” Terang Farida. (Aap)

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticleMusda ke-VI, Yusuf Resmi Pimpin PKS Kota Cirebon
Next Article Sosialisasikan Empat Pilar, Bagikan Sembako dan Gelar Doa Bersama

Related Posts

Bawaslu Kick Off Didpol Bagi Pelajar SMA di Kota Cirebon

Thursday, 13 November 2025 Utama

Kades Tuk Tunjukkan Buku Besar, Pastikan Tanah Cipto Milik H Sopiah

Thursday, 13 November 2025 Utama

Agung Supirno Gagas Pembangunan Gedung Serbaguna di RW 05 Penyuken

Thursday, 13 November 2025 Utama
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.