Mediacirebon.id – Kemen PPPA bekerja sama dengan Yayasan Samahita Bersama Kita, UPI dan Asosiasi Pusat Studi Wanita/Gender dan Anak Indonesia (ASWGI) meluncurkan Program Penguatan Resiliensi dan Peningkatan Kapasitas Anak Penyintas Kekerasan.
Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan holistik yang meliputi pemulihan psikologis, pendidikan, serta penguatan kapasitas bagi anak-anak yang mengalami dampak traumatis dari kekerasan.
Manajer Program Women Crisis Center Mawar Balqis mengatakan, program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan bantuan jangka pendek, tetapi juga untuk membangun fondasi yang kokoh bagi masa depan bagi para penyintas.
“Kami berkomitmen untuk menyediakan layanan konseling dan pendampingan untuk membantu anak-anak mengatasi dampak psikologis dari kekerasan yang mereka alami,” katanya kepada wartawan, Minggu *21/7/2024)
Rangkaian program dimulai dengan Need Assessment kepada 38 anak di Wilayah Bandung Raya dan 25 anak di wilayah Kota/Kabupaten Cirebon. Dilanjutkan Channeling dengan takeholder pemerintah wilayah Bandung Raya serta pemerintah Kota/kabupaten Cirebon.
“Dinas yang dituju ke wilayah Bandung Raya adalah Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Dinas P2KBP3A, Dinas P3AP2A, UPTD TPA. Untuk wilayah Kota/Kabupaten Cirebon adalah Dinas PPKBP3A, Dinas Sosial, Dinas Ketenagakerjaan, Bapelitbangda, Dinas Pendidikan,” jelasnya.
Hasil kegiatan need assessment dan channeling menjadi acuan dalam menyusun perencanaan kegiatan pelatihan yang akan diberikan kepada kelompok anak penyintas kekerasan di wilayah Bandung Raya dan Cirebon.
Kegiatan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan life skill atau keterampilan hidup secara soft skill (keterampilan interpersonal dan intrapersonal) dan hard skill (keterampilan teknis).
“Kegiatan pelatihan ini berupaya untuk meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan pemahaman serta pemanfaatan tentang dunia digital sebagai ruang yang aman,” ujarnya.
Materi dalam pelatihan ini membahas berbagai materi seperti berekspresi melalui musik, mengenal jenis-jenis emosi, workshop content creator dan penggalian potensi diri. Para narasumber merupakan para ahli dibidangnya seperti tim dosen Universitas Pendidikan Indonesia, ICT Watch, Seluas Tanah Merah dan lainnya.
Seluruh pelaksanaan kegiatan di wilayah Cirebon dilakukan berkolaborasi dengan WCC Mawar Balqis selaku lembaga yang mendampingi anak-anak penyintas kekerasan di wilayah Cirebon. Selain itu dalam mengimplementasikan program ini, Yayasan Samahita Bersama Kita juga berkolaborasi dengan pihak pemerintah, komunitas lokal yang bertujuan untuk mendorong upaya membangun lingkungan yang aman dan mendukung, baik di rumah, di sekolah agar anak merasa nyaman dan terlindungi.
Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan kami dalam memberikan dampak yang positif bagi anak-anak yang kami layani. Bersama-sama, mari kita berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan
mendukung bagi anak-anak penyintas kekerasan. Untuk informasi lebih lanjut atau untuk menduk,” tuturnya. (Aap)