Mediacirebon.id – Perkembangan teknologi membuat Angkutan kota (angkot) Cirebon semakin ditinggalkan. Data di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon 2 trayek angkot sudah menghilang.
Hilangnya trayek berpengaruh terhadap jumlah angkot di Kota Cirebon. Dari 979 unit yang terdaftar tersisa 270 unit angkot yang masih beroperasi.
“Angkotnya berkurang trayeknya juga hilang,” kata Kepala Bidang Angkutan dan Multi Moda Dishub Kota Cirebon, Catur Wulan Anggraeni, Kamis (2/1/2024)
Catur menjelaskan, penyusutan lantaran banyak angkot yang tidak bisa dilakukan peremajaan. Dari data yang ada, sebagian besar angkot berusia lebih dari 10 tahun. Selain itu, kemudahan sistem kredit kepemilikan kendaraan pribadi.
“Angkotnya tidak bisa dilakukan peremajaan. Sekarang juga gampang punya kendaraan pribadi, jadi otomatis penumpang angkot berkurang,” ungkapnya.
Faktor lain yang memengaruhi penurunan pengguna angkot adalah penerapan sistem zonasi sekolah. Dengan zonasi, menurut Catur, anak sekolah dapat lebih mudah berjalan kaki, menggunakan sepeda, atau diantar langsung oleh orang tua mereka.
“Sistem zonasi sangat mempengaruhi penumpang angkot di Kota Cirebon,” katanya.
Jasa ojek online juga mempengaruhi hilangnya angkot di Kota Cirebon. Selain kecepatan, tarif ojek online juga sangat terjangkau. “Ojol termasuk yang mempengaruhi berkurangnya jumlah penumpang,” tuturnya.
Masih kata Catur, trayek angkot di Kota Cirebon sebelumnya dari D1 sampai D10 sekarang tersisa, D1 sampai D8. Trayek D7 dan D8 beroperasi hanya pada jam tertentu. Sedangkan untuk D9 dan D10 berganti dengan BRT.
“Trayek juga sudah hampir sebagian hilang. Ada yang memang kurang penumpang bahkan tidak ada,” ungkapnya.