Mediacirebon.id – Keterbatasan anggaran, jadi penyebab data warga miskin di Kota Cirebon tidak akurat. Padahal pendataan sangat penting karena berkaitan dengan penyaluran bantuan pemerintah.
Sekretaris Dinsos Kota Cirebon, Tris Prayudi mengakui, pendataan warga miskin dilakukan setahun sekali. Jumlah warga miskin mencapai 227 ribu jiwa, termasuk yang terdampak Covid-19.
“Pandemi Covid-19 warga miskin bertambah. Faktor utamanya mereka kena PHK,” kata Tris, Jumat (7/10/2022).
Tris juga mengakui, idelnya pembaruan data warga miskin dilakukan setiap bulan. Namun anggaran yang terbatas, sehingga hanya setahun sekali.
“Tahun depan kita juga akan melakukan pembaruan data kembali,” tuturnya.
Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Andi Riyanto Lie SE mengatakan, jumlah warga miskin yang disampaikan iterlalu banyak. Sehingga melakukan verifikasi dan validasi agar lebih akurat.
“Dari jumlah itu berarti 70 persen warga Kota Cirebon masuk kategori miskin. Karena jumlah penduduk Kota Cirebon saja 336 ribu jiwa. Makanya kami ingin data yang akurat agar program dinas berdasarkan data,” katanya.
Andi melanjutkan, bahwa setiap program Dinsos Kota Cirebon harus base on data, baik jumlah warra miskin, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) hingga jumlah disabilitas yang perlu dibantu.
“Oleh sebab itu, pembaruan data idealnya setiap bulan, tetapi terbatas anggaran. Kalau kurang anggarannya kita upayakan ditambah. Karena Komisi III ingin seluruh anggaran pemda diperuntukan bagi warga,” ucapnya. (Why)