Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Media Cirebon
Home » Pemkab Cirebon Terima Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal, Batik Cirebon Kian Diakui
Serba Serbi

Pemkab Cirebon Terima Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal, Batik Cirebon Kian Diakui

Wednesday, 19 March 2025
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Pemkab Cirebon menerima sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Jawa Barat.
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Mediacirebon id  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menerima sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Jawa Barat. Penyerahan sertifikat ini berlangsung di Kantor Bupati Cirebon pada Rabu (19/3/2025) dan menjadi langkah penting dalam melestarikan serta melindungi warisan budaya khas Cirebon.

Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, mengungkapkan rasa syukurnya atas pengakuan ini. Ia menjelaskan bahwa Pemkab Cirebon telah mengusulkan berbagai motif batik khas daerahnya, dan sebanyak 67 motif batik kini telah resmi diakui sebagai kekayaan intelektual komunal.

“Hari ini kami menerima sertifikat KIK dari Kanwil Hukum Provinsi Jawa Barat. Kami dari pemerintah daerah mengusulkan berbagai motif batik, dan saat ini sudah ada 67 motif yang diakui. Kami berterima kasih atas penyerahan ini dan berharap masyarakat Cirebon dapat terus mempertahankannya serta mengenalkan karya ini ke dunia,” ujar Imron.

Ia juga menegaskan bahwa Pemkab Cirebon akan terus mengusulkan berbagai karya budaya lainnya agar mendapatkan perlindungan hukum.

Lihat Juga :  Rokok Ilegal Lebih Bahaya untuk Kesehatan dan Rugikan Keuangan Negara

“Tidak hanya batik, ke depan kami juga akan mengajukan berbagai warisan budaya lain untuk mendapat perlindungan sebagai kekayaan intelektual komunal,” tambahnya.

Sertifikat KIK ini diberikan sebagai bentuk perlindungan terhadap kekayaan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Cirebon. Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Jawa Barat, Asep Sutandar, menekankan pentingnya perlindungan hukum bagi karya-karya asli daerah agar tidak diklaim oleh pihak lain.

“Kami hadir untuk melindungi hasil karya yang diciptakan oleh masyarakat Cirebon dalam bentuk sertifikat KIK. Dengan adanya perlindungan ini, karya-karya budaya khas daerah tidak akan mudah diambil atau diklaim oleh pihak lain,” ujar Asep.

Lebih lanjut, Asep juga mendorong masyarakat Cirebon untuk terus mengembangkan potensi budaya lainnya, tidak hanya dalam bidang batik tetapi juga di sektor pariwisata dan seni tradisional.

“Kami berharap sertifikat ini bisa menjadi motivasi bagi masyarakat untuk terus berkarya dan meningkatkan perekonomian daerah. Perlindungan hukum ini penting agar budaya lokal semakin dikenal luas dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi,” jelasnya.

Lihat Juga :  Respon Cepat Pemkab Cirebon Atasi Genangan di Desa Weru Kidul

Batik Cirebon dikenal dengan keunikan motif dan filosofi mendalam yang terkandung di dalamnya. Beberapa motif khas seperti Mega Mendung, Singa Payung, dan Paksinaga Liman telah menjadi ikon batik Indonesia yang mendunia. Dengan adanya sertifikat KIK ini, batik Cirebon kini memiliki perlindungan hukum yang lebih kuat, sehingga dapat dijaga dan dikembangkan secara berkelanjutan.

Pemkab Cirebon berharap bahwa pengakuan ini dapat meningkatkan minat masyarakat, terutama generasi muda, dalam melestarikan batik sebagai warisan budaya. Selain itu, dengan legalitas yang lebih kuat, batik Cirebon juga diharapkan semakin berdaya saing di pasar nasional maupun internasional.

“Kami ingin batik Cirebon semakin dikenal luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Dengan perlindungan ini, para pengrajin batik bisa lebih bersemangat dalam berkreasi tanpa takut karyanya diambil pihak lain,” pungkas Imron. (Rls)

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous Article77 U-turn di Jalur Pantura Cirebon Ditutup Selama Arus Mudik
Next Article Lantaran Terlilit Utang, Warga Desa Astapada Gantung Diri di Kamar Mandi

Related Posts

Sering Dilanda Banjir, Desa Bungko Dapat Perhatian Khusus Bupati Cirebon dan DPRD Jabar

Wednesday, 18 June 2025 Serba Serbi

P2MI Resmi Luncurkan LPK Berbasis Pesantren Pertama di Kabupaten Cirebon

Monday, 16 June 2025 Serba Serbi

Bupati Cirebon Sidak Sekolah Rusak di Perbatasan, Janjikan Perbaikan Cepat

Thursday, 12 June 2025 Serba Serbi
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.