Mediacirebon.id – Pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon. Dari data di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon di tahun 2021 mengalami kenaikan.
“Target 2 juta orang, pada tahun 2021 mencapai 3 juta orang. Artinya melampaui terget,” kata Kepala Bidang Pariwisata, Hanry David, Jumat (28/1/2022).
Data tersebut, merupakan akumulasi dari pengunjung 20 hotel bintang, 41 hotel non-bintang, 63 rumah makan, 39 objek wisata dan tempat hiburan.
“Persentasenya mencapai 173,72 persen,” jelasnya.
Pencapaian sektor pariwisata lanjut David, karena adanya perbaikan teknik perhitungan, baik secara manual maupun digital. Selain itu koordinasi antara pemda dengan pelaku usaha bisa berjalan baik.
“Kita perbaiki kerja di internal Disbudpar, kemudian bergerak kumpulkan data dan hasil setelah dijumlah, hasil mencapai target,” ungkap David.
Hanry menambahkan, pencapaian ini juga buah hasil kebijakan pimpinan daerah dan Satgas Covid-19 yang mampu dimaksimalkan para pelaku usaha. “Hasil ini tidak lepas dari kebijakan pimpinan, sehingga bisa membantu pelaku usaha,” tuturnya.
Dari jumlah wisatawan yang datang ke Kota Cirebon, sambung David, Jakarta menjadi kota asal yang paling tinggi, yakni 25,28 persen. Disusul Ciayumajakuning 22 persen, Bandung 9,20 persen dan Bekasi 3,54 persen.
“Dari wisatawan asing juga ada, benua Asia paling tinggi mencapai 88,60 persen dari jumlah wisatawan asing yang datang,” katanya.
Sedangkan untuk target di tahun 2022, David optimistis, jumlah wisatawan di Kota Cirebon bisa menembus angka empat juta. Baik dari kunjungan hotel, kuliner, objek wisata dan tempat hiburan.
“Apabila pandemi terus melandai dan ada peningkatan aktivitas, maka sektor wisata akan berjalan dengan baik,” katanya.
Di sisi lain, David mengimbau agar para pelaku usaha bisa memperhatikan standar pariwisata, yakni Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.
“Perlu juga adanya kombinasi wisata antara hotel, kuliner dan objek wisata. Misal wisatawan menginap di hotel bisa mendapat voucher kuliner atau objek wisata,” katanya. [Why]