Mediacirebon.id – Mungkin kita tidak asing lagi akan perbedaan bahasa yang ada di Indonesia. Indonesia sendiri memiliki kurang lebih 718 bahasa yang berbeda dari Sabang sampai Merauke. Di samping dari bahasa daerah yang memang Indonesia miliki, sekolah-sekolah di Indonesia pun memberikan beberapa pelajaran bahasa asing dari negara lain kepada para siswanya, seperti bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Mandarin dan bahasa yang lainnya. Mungkin beberapa dari kita sudah pernah belajar bahasa asing terutama bahasa Inggris semenjak kita duduk di sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Dengan kata lain kita sudah belajar bahasa Inggris kurang lebih sekitar 7 sampai 8 tahun.
Namun dilansir dari hasil penelitian yang dilakukan oleh English First (EF) menghasilkan data bahwa nilai kecakapan bahasa Inggris rata-rata negara Asia adalah 53,60. Nah, sebagai bahan perbandingan, nilai rata-rata kecakapan bahasa Inggris di Indonesia adalah 52,15, masih berada di bawah angka rata-rata kecakapan bahasa Inggris di kawasan Asia.
data yang dilansir English First – English Proficiency Index (EF EPI) pada marketeers.com juga menunjukan bahwa Indonesia menempati urutan ke-28 dari 63 negara di dunia dalam hal indeks kemampuan berbahasa Inggris. Survei tersebut melibatkan 750.000 responden. Sebanyak 52.74% penduduk Indonesia memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan kategori rata-rata.
Data dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa warga Indonesia masih memiliki kesadaran yang kurang dalam mempelajari dan menguasai bahasa asing sebagai bahasa kedua setelah bahasa Ibu yaitu bahasa Indonesia. Padahal dilansir dari finance.detik.com menunjukkan bahwa kecakapan berbahasa Inggris ini sangat dibutuhkan di dalam dunia kerja bahkan ada sekitar 96% perusahaan Indonesia yang merekrut dan membutuhkan keterampilan komunikasi berbahasa Inggris bagi para karyawan/calon karyawan nya. Sehingga jika kita memiliki kemampuan bahasa asing lain selain bahasa ibu kita, kita bisa mendapatkan presentasi yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan daripada orang lain yang tidak memiliki kemampuan bahasa asing. Sehingga secara tidak langsung kita bisa dengan mudah mengukir masa depan kita.
Nyatanya belajar bahasa Inggris selama 7 sampai 8 tahun tidak menjamin bahwa seseorang akan cakap berbahasa asing. Lalu bagaimana cara supaya kita bisa menguasai bahasa asing secara aktif?
Berdasarkan pengalaman yang pernah saya temui, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk menambah kemampuan berbahasa kita. Diantaranya :
Yang pertama ialah Mengambil kursusan bahasa Inggris.
Dengan cara ini merupakan cara paling mudah untuk belajar bahasa asing, karena dengan mengambil atau belajar di kursusan, secara khusus kita akan fokus untuk memperdalam kemampuan kita dalam berbahasa asing dan juga kita bisa mendapatkan studi plan yang jelas serta mendapatkan coach yang dapat membantu kita untuk level up skill dan juga memberikan penilaian atas hasil belajar kita dalam kurun waktu tertentu. Dengan mengambil keputusan pula kita akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama serta teman yang bisa dijadikan partner untuk mempraktekkan kemampuan bahasa yang sudah kita pelajari. Bukan hanya belajar di kursusan secara offline, namun juga kursusan kursusan online yang bisa dengan mudah kita temui di tahun 2021 ini.
Yang kedua belajarlah melalui YouTube.
Seperti yang ikita ketahui di era yang serba digital ini banyak sekali orang-orang yang dengan sukarela memberikan pengajaran secara gratis baik itu melalui YouTube ataupun media sosial lainnya. Sebagai seorang pembelajar kita seharusnya bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar kemampuan baru yang kita ingin kuasai salah satunya yaitu belajar bahasa Inggris. Ada banyak sekali akun channel YouTube yang memberikan pengajaran secara mendetail tentang bahasa Inggris, baik itu dalam penggunaan tata bahasa ataupun kemampuan berbicara. Sehingga, dengan segala kemudahan yang ada seharusnya kita pun bisa memanfaatkannya dengan baik.
Yang ketiga dengan memperluas pembendaharaan kosakata dengan cara banyak membaca.
Banyak orang mengetahui bahwa dengan banyak membaca kita bisa mendapatkan banyak ilmu baru. Seperti pepatah mengatakan, “buku adalah jendela dunia” begitupun dengan belajar bahasa asing, kita perlu banyak membaca untuk menambah perbendaharaan kosakata yang kita miliki sehingga dalam prakteknya nanti kita memiliki banyak kosakata yang bisa kita gunakan. Serta kita tidak akan merasa asing terhadap beberapa kosakata baru yang kita temui.
Yang keempat ialah memperbaiki cara pengucapan dengan mendengarkan lagu-lagu bahasa Inggris.
Kita ketahui bahwa bahasa Inggris bukanlah bahasa Ibu bagi orang Indonesia, sehingga dalam pengucapannya terkadang kita melakukan suatu kesalaha. Dengan mendengarkan lagu-lagu bahasa Inggris setiap hari, maka secara tidak sadar kita pun akan belajar bagaimana cara pengucapan beberapa kosakata dengan baik dan benar. Sehingga cara ini dapat membantu kita sebagai pembelajar bahasa asing untuk memperbaiki kemampuan pelafalan kita.
Dan yang terakhir bisa dengna cara menonton film untuk menambah wawasan tentang bahasa dan budaya.
Menonton film bukan hanya sebuah kegiatan menghabiskan waktu saja, melainkan dengan menonton film kita juga bisa belajar tentang bahasa dan budaya yang digunakan pada suatu negara tertentu. Ketika kita ingin belajar bahasa asing pun, bukan hanya bahasanya yang harus kita pelajari tetapi juga beberapa budayanya. Maka dengan belajar budaya yang ada, diharapkan kita akan bisa menempatkan diri kita nantinya.
Mempelajari bahasa asing bukanlah lagi menjadi suatu kewajiban tugas sekolah bagi setiap orang, melainkan di era yang serba digital dan juga modern ini belajar bahasa asing sudahlah menjadi suatu kebutuhan. Karena dengan bahasa asing, diharapkan kita akan mampu bersaing baik itu di dunia kerja maupun dunia pendidikan. Memiliki kemampuan berbahasa asing juga mampu membuat kita menjadi pribadi yang lebih bernilai, seperti salah satu pepatah Perancis yang mengatakan bahwa ” Satu orang dengan kemampuan 2 bahasa adalah lebih benilai daripada 2 orang ”
Penulis : Diah Whyat Ayuningsih, Mahasiswa aktif semester satu di jurusan komunikasi penyiaran islam, IAIN Syekh Nurjati Cirebon