CIREBON – Polemik internal DPC Gerindra Kota Cirebon ihwal pergantian pimpinan DPRD semakin meruncing. Isu pelengseran Affiati sebagai ketua direspons oleh loyalisnya.
Pergantian jabatan ketua DPRD yang disoalkan oleh DPP dan DPC itu dipandang tidak objektif kepada Affiati. Pemerhati Perempuan dan Politik, Maemunah mempertanyakan terkait SK pergantian pimpinan yang belum dikeluarkan.
“Jika benar sudah terbit SK pergantian pimpinan, ini tidak adil,” kata Maemunah kepada mediacirebon, Sabtu (21/8/2021)
Selama ini, menurut dia, selama menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Cirebon, Affiati sudah bekerja dengan baik. Kendati memiliki banyak kekurangan, namun fungsinya sebagai ketua sudah dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
“Sudah bekerja sesuai tupoksinya, yaitu menjadi pelayan masyarakat dan partai dengan baik,” kata dia.
Maemunah pun mempertanyakan pandangan dari DPC yang tak mendasar kepada Affiati. Seharusnya, DPC memberikan penilaian bedasarkan kinerja.
“Kalau memang benar ada pergantian, berarti DPC tidak melihat kinerja Affiati selama ini,” tuturnya.
Seperti diketahui, kabar mengejutkan datang dari Partai Gerindra. Ketua DPRD Kota Cirebon Affiati dikabarkan akan diganti. Belum diketahui pasti penyebab politisi Partai Gerindra itu dilengserkan dari kursi ketua DPRD.
Informasi berkembang, SK pergantian ketua DPRD itu konon sudah diterbitkan DPP Partai Gerindra, beberapa hari lalu. Dari informasi yang dihimpun, posisi Affiati akan digantikan Ruri Tri Lesmana, ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Cirebon.
Ruri dan Affiati memang bersaing sengit untuk jadi ketua DPRD sejak 2019 lalu, ketika Partai Gerindra ditetapkan sebagai pemenang Pileg di Kota Cirebon.
Ruri didampingi koleganya, Anggota Fraksi Gerindra di DPRD Kota Cirebon, Tommy Sofianna sudah dipanggil DPD Partai Gerindra Jawa Barat, perihal pergantian ketua DPRD Kota Cirebon. Tommy sendiri diproyeksikan jadi ketua Fraksi Gerindra. [MC01]