Mediacirebon.id – Pemerintah Kota Cirebon kembali menata Bus Rapid Transit (BRT). Sebelumnya, BRT beroperasi di koridor satu, namun dalam waktu dekat akan beralih ke koridor dua.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Muyadi menjelaskan, koridor dua dinilai lebih akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat dibanding koridor satu. Oleh sebab itu, koridor I untuk sementara di nonaktifkan terlebih dahulu.
“Lihat perkembangan, apakah nanti koridor dua lebih baik dari koridor satu,” kata Agus usai rapat evaluasi BRT bersama Dishub Kota Cirebon, Selasa (23/5/2023).
Berdasarkan hasil kajian, sambung Agus, koridor dua bisa memfasilitasi masyarakat yang ada di wilayah selatan Kota Cirebon. Terlebih rute BRT koridor dua melintasi pusat ekonomi atau jantung Kota Cirebon.
“Jangkauannya lebih luas dan lebih banyak wilayah yang terlintasi. Sehingga seluruh masyarakat bisa mengakses BRT ini,” jelasnya.
Sedangkan untuk infrastruktur, pihaknya tengah mempersiapkan halte dan rambu bus stop di titik yang sudah ditentukan. Armada yang beroprasi pada koridor dua sebanyak 3 bus dari 10 bus.
“Infrastukturnya tengah kami persiapkan. Target pada hari jadi Cirebon BRT koridor dua kami resmikan,” ujar Agus.
Alasan koridor satu dihentikan sementara karena keterbatasan anggaran. Selama ini, Pemkot Cirebon menngucurkan anggaran biaya operasional BRT sebesar Rp 1,5 miliar.
“Jika nanti koridor dua menguntungkan PAD, maka kami salurkan untuk beroprasinya armada di koridor satu,” paparnya. (Why)