Mediacirebon.id – Komisi II DPRD Kota Cirebon monitoring ke reservoir Plangon, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (21/11/2022). Monitoring bertujuan untuk memastikan distribusi air ke pelanggan Perumda Tirta Giri Nata berjalan lancar.
“Monitoring atas dasar keluhan pelanggan. Kami ingin melihat secara jelas proses distribusi air dari resevoir ke pelanggan,” kata Ketua DPRD, Ruri Tri Lesmana.
Secara keseluruhan distribusi air dari resevoir ke pipa pelanggan normal dengan tekanan air 850 liter per detik. Meski di sejumlah titik tingkat kebocoran masih cukup tinggi. Dia mencontoh di daerah perum tingkat kebocoran ada 50 titik.
“Artinya distrubsi normal, tinggal kami pastikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan Perumda Tirta Giri Nata,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, H Karso mengungkapkan, kebocoran sulit di cegah. Sebab instalasi jaringan pipa air berusia puluhan tahun. Tak heran jika ada pipa yang bocor, kilometer air rusak dan instalasi liar.
“Kami meminta tingkat kebocoran bisa ditekan. Optimis tahun depan kebocoran menurun,” ungkapnya.
Namun pihaknya mengapresiasi kepada Perumda Tirta Giri Nata. Sebab, bisa dengan cepat mengetahui kebocoran. Sehingga bisa segera teratasi.
Di tempat yang sama, Direktur Perumda Tirta Giri Nata, Sofyan Satari berterima kasih komisi II telah mengawal. Dari mulai pembangunan resevoir 9000 meter kubik, pemasangan Jaringan Distribusi Utama (JDU) sampai pelayanan.
Pihaknya menerapkan District Meter Area (DMA). Sehingga kebocoran bisa dengan cepat terditeksi. “Kami bertahap, yang pasti nanti seluruh area pelanggan akan menggunakan sistem tersebut,” ujar Opang panggilan akrabnya.
Terkait pelayanan, pihaknya terkendala regulasi saat ingin memasang JDU di daerah Kesenden sampai Pesisir Panjunan. Sebab harus melintasi jalan nasional, sehingga menempuh prosedur birokrasi panjang.
“Kami akan berusaha, masyarakat Kota Cirebon mendapatkan pelayan air bersih. Meski ada kendala yang harus dihadapi,” ujarnya. (Why)