KEJAKSAN – Pemerintah sudah melarang mudik pada masa lebaran Idulfitri 1442 Hijriah. Faktanya, banyak perantau yang tetap memaksakan mudik. Kini, waktunya mudik kembali ke perantauan, Satgas Covid-19 memperketat testing dan tracing.
Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, bedasarkan pemetaan penyebara Covid-19 di Indonesia, trend peningkatan kasus Covid-19 meningkat di beberapa provinsi. Khusus di pulau Jawa, hanya Jakarta dan Banten yang mengalami peningkatan jumlah kasus virus Korona.
“Ada 1,5 juta penduduk yang memaksakan mudik. Harus ada langkah pencegahan penularan Covid-19,” tuturnya.
Gusmul mengatakan, Presiden Jokowi mengingatkan pemerintah daerah untuk hati-hati dalam konteks pandemi Covid-19. Pemkot Cirebon akan melakukan pengetesan secara acak di pusat-pusat keramaian. Termasuk akan dibahas pula rencana pengetesan hingga level RW.
“Testing dan tracing secara ketat akan kami lakukan di tingkat RW. Pengurus RW akan diberi tanggungjawab untuk lapor ke kelurahan, jika ada warganya yang mudik,” terangnya.
Di sisi lain, Pemkot Cirebon juga telah menyiapkan fasilitas isolasi. guna mengantisipasi kemungkinan terburuk jika terjadi outbreak atau lonjakan kasus Covid-19. Tingkat keterisian tempat tidur isolasi se-Kota Cirebon masih tergolong aman.
“Kota Cirebon tingkat keterisiannya 45 persen. Artinya, 55 persen dalam keadaan belum terisi. Kita juga siapkan beberapa skema jika terjadi lonjakan, seperti misalkan tenda darurat. Tapi kita tidak berharap itu terjadi,” kata Gusmul.
Dalam dua hari pada Sabtu-Minggu akhir lalu, Pemkot Cirebon sudah mengetes swab antigen terhadap 2.500 pengguna jalan. Hasilnya, dua orang reaktif Covid-19.
“Stok swab antigen kita sekarang sekitar 4.000 pengetesan. Kita sudah pesan 3 unit genose, tapi belum datang,” katanya.
Seirima disampaikan Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH. Pihaknya siap mengamankan kebijakan pemerintah pusat terkait antisipasi lonjakan kasus Covid-19. Meskipun Azis tidak berharap kondisi itu terjadi di Kota Cirebon.
“Kita sudah koordinasikan dengan dinas-dinas terkait untuk pencegahan, seketat mungkin. Termasuk mempersiapkan fasilitas isolasi dan kesiapan fasilitas kesehatan,” katanya. [MC-03]