Mediacirebon,id – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung Muhammad Hairun menjadi yang paling happy atas diraihnya penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bandung Emma Desty Permanawati. Bagi Hairun, penghargaan MKK yang diterima Emma menjadi wujud pengakuan pemerintah atas kinerja program pembanggunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) di Kabupaten Bandung.
“Menjadi sebuah kebangaan bagi kami di DP2KBP3A. Penghargaan MKK yang diterima Bu Ketua TP PKK merupakan wujud pengakuan resmi atas kinerja program Bangga Kencana Kabupaten Bandung di bawah kepemimpinan Pak Bupati. Kami sangat berharap Pak Bupati bisa terus melanjutkan kepemimpinannya di Kabupaten Bandung,” ungkap Hairun saat ditemui Warta Kencana di sela puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, pada Sabtu pagi, 29 Juni 2024.
Hairun yang juga didapuk menjadi Ketua Perkumpulan Kepala Dinas Keluarga Berencana Jawa Barat menilai keberhasilan program Bangga Kencana tidak dapat dipisahkan dari komitmen kuat kepala daerah. Karena itu, tidak berlebihan jika penghargaan MKK yang diraih Ketua TP PKK dianggap sebagai buah dari komitmen tinggi Bupati Bandung Dadang Supriatna pada program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.
“Salah satu pilar utama dalam rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting di Indonesia adalah kepemimpinan, baik di tingkat nasional maupun daerah. Dalam hal ini komitmen keberlanjutan dari pimpinan daerah sebagai dirigen oskestra pembangunan, khususnya Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting,” papar Hairun.
“Bu Ketua TP PKK melekat sekaligus tak terpisahkan predikatnya sebagai Bunda Bedas. Ini berarti bahwa peran-peran Bu Ketua TP PKK pada dasarnya merupakan representasi dari visi Bedas yang diusung Pak Bupati. Lebih dari sekadar jargon, Bedas adalah Visi Kabupaten Bandung yang harus menjadi cita-cita dan tujuan seluruh masyarakat Kabupaten Bandung,” kata Hairun menambahkan.
Hairun merinci, Bedas merupakan akronim dari Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera. Dengan Bedas, Bupati Dadang ingin membenahi segala kekurangan yang ada di masyarakat dan pembangunan. Dalam konteks urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana sebagaimana diamanatkan Undang-undang Pemerintah Daerah, Bedas merupakan visi besar Kabupaten Bandung dalam menyukseskan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.
Bagi Hairun, penghargaan MKK yang diterima Kabupaten Bandung tidak serta-merta. Rekam jejak Emma sebagai pegiat institusi masyarakat melalui pembantu pembina keluarga berencana desa (PPKBD) atau pos keluarga berencana (Pos KB) menjadi bukti bahwa komitmen Emma tidak muncul pada saat menjadi istri bupati saja.
“Ibu Bupati itu menjadi Ketua Forum Pos KB pada 2008 sampai 2011. Sementara Pak Bupati Dadang baru menjadi bupati pada 2021. Bahkan, keterlibatan aktif Bapak dan Ibu Bupati dalam progran Bangga Kencana sudah sangat konkret saat menjadi kepala desa dan Ketua TP PKK Desa pada 1998 silam. Artinya, keduanya merupakan pejuang Bangga Kencana tulen yang sudah selayaknya mendapat apresiasi pemerintah pusat,” papar Hairun.
Atas kiprah nyata itu, Hairun menangkap ada harapan yang begitu kuat dari akar rumput pegiat program Bangga Kencana agar bupati saat ini bisa melanjutkan kepemimpinannya. Hal ini penting untuk menjamin kesinambungan program Bangga Kencana di Kabupaten Bandung yang nota bene menjadi daerah dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Jawa Barat.