Mediacirebon.id – Curah hujan yang tinggi pada Rabu (15/1/2025) malam membuat wilayah di Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon banjir. Akibatnya sekolah, sawah dan raya Gegesik terendam air dengan ketinggian mencapai 1 meter.
Pantauan wartawan, Kamis (16/1/2025) pagi, akibat banjir aktifitas masyarakat terganggu. Bagi yang ingin menuju ke sekolah terpaksa mencari jalan alternatif. Sementara warga lain sibuk membersihkan barang yang terendam banjir.
Iwan salah satu warga setempat mengaku, hujan deras terjadi sejak malam hingga dini hari dengan curah hujan tinggi. Dia sudah memprediksi bakal terjadi banjir jika kondisi hujan yang demikian.
“Pasti banjir kalau hujannya kaya gitu. Ya mau gimana lagi sudah biasa kalau hujan besar pasti banjir,” ujarnya.
Banjir juga merendam SDN 1 Bayalangu Kidul. Jubaedah mengatakan, ada delapan ruangan sekolah yang terendam banjir. Pihaknya terpaksa meliburkan aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) lantaran kelas terendam air.
“Banjir yang terjadi membuat seluruh siswa, dari kelas 1 hingga kelas 6, terpaksa libur. Total 230 siswa tidak dapat mengikuti KBM karena ruangan sekolah dipenuhi air,” jelasnya.
Kepala Desa Kepala Desa Bayalangu Kidul Sugiarto menyampaikan bahwa sungai Srigantara tidak mampu menampung air hujan. Dampaknya air menggenangi sawah, jalan dan sekolah. Kondisi ini kerap terjadi setiap musim hujan.
“Kami di Desa Bayalangu Kidul sudah terbiasa setiap tahun pasti banjir,” ujarnya.
Sugiarto menjelaskan bahwa sawah yang terendam banjir mencapai 100 hektar, 3 Km jalan raya Gegesik dan Sekolah SDN 1 Bayalangu kidul. Ketinggian air bervariatif dari 20-50 cm.
“Ketinggian air kalau di jalan raya perkiraan mencapai 30 cm, kalau di sekolah mencapai lutut orang dewasa,”tegasnya.
Sugiarto berharap pemerintah memberikan solusi terbaik dari persoalan banjir di wilayah Gegesik. Salah satunya normalisasi sungai dan sodetan agar wilayah ini tidak langganan banjir. Pasalnya banyak kerugian akibat banjir, salah petani gagal panen.