Mediacirebon.id – Kenaikan harga telur ayam ras mulai dikeluhkan sejumlah distributor di Kabupaten Cirebon. Terlebih kenaikan tembus di harga Rp 33 ribu per kilogram. Kenaikan harga telor tertinggi dalam sejarah.
Salah satu distributor telur ayam asal Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Syahri Romdhon mengaku, kenaikan harga mulai dirasakan selama tiga bulan terakhir. sebelum harga telur ayam berkisar Rp 25 ribu per kilogram.
“Kenaikan saya rasakan sangat drastis hampir setiap pekan,” kata Syahri Romdhon, Senin (22/8/2022).
Tingginya harga telur berdampak menurunnya permintaan pasar. Sebab, tidak sedikit pelanggan yang memilih mengurangi jumlah pesanan. Bahkan, pelanggan rela menunggu harga telur kembali normal.
“Jelas pelanggan berkurang. Otomatis kami juga mengurangi pasokan,” kata dia.
Dia menduga kenaikan harga telur disebabkan dua faktor. Pertama, permintaan terus meningkat untuk kebutuhan penyaluran bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Bantuan non tunai dari pemerintah untuk masyarakat miskin yang disalurkan pada pertengahan Agustus.
Faktor kedua, menurut Syahri, kenaikan harga telur disebabkan di level peternak mengalami penurunan populasi ayam karena sudah masa afkir. Kondisi itu membuat produksi telur semakin menurun.
“Afkir besar-besaran ayam. Stok telur berkurang, tapi penyerapan bansos sedang tinggi-tingginya,” terang Syahri. (Why)