Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wiata & Kuliner
Media Cirebon
Home ยป Harga Seragam Sekolah Mencekik Orang Tua, Anggota DPRD Geram
Wakil Rakyat

Harga Seragam Sekolah Mencekik Orang Tua, Anggota DPRD Geram

Monday, 21 July 2025
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Anggota DPRD yang juga ketua Cabor Tinju Kota Cirebon, Subagja
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Mediacirebon.id – Anggota DPRD Kota Cirebon dari fraksi PDI Perjuangan Subagja kerap mendapatkan laporan orang tua terkait biaya sekolah negeri. Terakhir dia menerima keluhan dari salah satu orang tua murid di SMP Negeri.

Orang tua mengeluh dengan biaya seragam sekolah sebesar Rp Rp. 2.255.000. Biaya tersebut belum termasuk iuran gedung, kegiatan ekstra kurikuler dan sumbangan untuk komite sekolah.

“Biaya yang cukup besar ini sifatnya wajib karena berkaitan dengan seragam sekolah,” katanya kepada wartawan, Senin (21/7/2025)

Nilai biaya tersebut untik satu stel seragam upacara, satu stel seragam kotak-kotak, satu stel seragam hari Jumat, satu stel baju olahraga, baju batik, baju adat, rompi, kartu osis hingga kartu perpustakaan. Pembelian wajib di koperasi sekolah.

Lihat Juga :  Ketua DPRD kota Cirebon Monitoring Zakat

“Totalnya ada 7 seragam yang harus dibeli. Sedangkan KBM hanya 6 hari. Saya menduga ada persengkongkolan jahat antara pengelola koperasi dan pihak sekolah,” jelasnya.

Pungutan-pungutan yang ada di sekolah selalu berlindung dibalik bahasa kesepakatan antara sekolah dengan pihak Komite. Bahkan, dari banyak kasus dan keluhan yang ia terima, disinyalir ada kesepakatan antara sekolah dengan Komite.

“Keluhan orang tua sepertinya tidak digubris baik oleh komite maupun pihak sekolah. Kesannya suara para orang tua yang menolak tidak sama sekali didengarkan,” katanya.

Tak tanggung-tanggung, Subagja meminta agar Komite sekolah dibubarkan, jika sama sekali tidak mengakomodir kepentingan dan suara para orang tua murid, yang nyata-nyata selalu mengeluhkan kebijakan yang berbuah pungutan tersebut.

Lihat Juga :  Puan Resmikan Penataan Kawasan Gunung Kemukus di Momen Yang Tepat

“Komite sekolah diduga sudah join dengan pihak sekolah. Itu jangan dijadikan alasan adanya pungutan. Bubarkan saja komite sekolah, kalau keputusannya hanya memberatkan orang tua siswa, gak ada ngaruhnya, gak ada pentingnya,” tegas Subagja.

Maka dari itu, Subagja meminta pemerintah, untuk mengkaji ulang urgensi adanya Komite di sekolah, karena sampai saat ini, fungsi Komite yang harusnya menjadi wadah aspirasi para orang tua, dan penghuning dengan pihak sekolah, sudah melenceng jauh.

“Harapan saya tidak ada lagi pungutan liar, entah ganti judul jadi uang gedung, uang seragam, atau uang komite sekolah. Itu harus dihilangkan, karena banyak mengeluh soal itu. Kalau Komite tidak pro orang tua siswa, bubarkan saja,” kata Subagja. (Why)

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticleDPUTR Kota Cirebon Normalisasi 15 Sungai Rawan Banjir
Next Article Agus Talik Kembali Pimpin PBJI Kota Cirebon, Ini Targetnya

Related Posts

Komisi II DPRD Ingatkan, BUMD Bukan Panti Jabatan Timses

Monday, 14 July 2025 Utama

F PDI Perjuangan Kota Cirebon Dorong 5 Persen APBD untuk Kelurahan

Monday, 30 June 2025 Utama

Miris, PAD Perumda Pasar Berintan hanya Rp300 Juta Per Tahun

Wednesday, 11 June 2025 Wakil Rakyat
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.