Mediacirebon.id – Puluhan ketua RW se-Kota Cirebon mengaku siap mengawal pemerintahan walikota dan Wakil Walikota Cirebon Effendi Edo-Siti Farida hingga tuntas selama 5 tahun.
Mereka siap pasang badan jika ada pihak-pihak yang ingin menganggu jalannya pemerintahan. Apalagi program yang berkaitan dengan kepentingan warga Kota Cirebon.
“Kalau ada yang menganggu pemerintahan Edo-Farida kami siap pasang badan,” kata Ahmad Ali Ketua RW 10 Penggung Utara, Kelurahan Harjamukti kepada wartawan, Rabu (7/5/2025)
Ali menilai masa kepemimpinan Effendi Edo belum genap tiga bulan. Namun sudah berani mengambil langkah straregis. Seperti percepatan perbaikan jalan rusak, normalisasi aliran sungai dan penanganan persoalan sampah.
“Walikota mampu beradaptasi dengan cepat, dengan langkah yang efektif. Sejumlah persoalan yang belum tertangani di era kepemimpinan secara bertahap diselesaikan,” kata Ali.
Sementara Ketua RW 04 Tugu Dalem, Rumli menyayangkan ada pihak yang terkesan mengganggu kerja walikota Cirebon.
Dia mencontoh unjuk rasa di depan balai kota beberapa hari lalu, dengan tuntutan mengenai persoalan kepala dinas dan permintaan alokasi dana hibah dengan sistem prosentase dari APBD.
“Menurut kami, langkah itu sangat tidak elok dan jauh dari sikap bijak. Bahkan cenderung beraroma politis dan akhirnya bargaining soal permintaan anggaran belanja hibah,” tegasnya.
Padahal pihak tersebut merupakan mitra strategis pemerintah daerah. Semestinya bisa mengedepankan cara-cara yang lebih baik, seperti dialog atau musyawarah dalam penyampaian aspirasi kepada Bapak Walikota.
“Kami yakin, Bapak Walikota tidak anti-kritik dan terbuka terhadap masukan maupun aspirasi masyarakat. Tapi tentu harus disampaikan dengan cara-cara yang baik dan bijak,” jelasnya.
Oleh sebab itu pihaknya mengingatkan bahwa Walikota Cirebon tidak sendiri. Banyak warga yang mendukung kebijakan walikota demi Kota Cirebon lebih baik.
“Kami juga siap pasang badan, apabila ke depan ada pihak-pihak yang mengganggu jalannya roda pemerintahan di bawah kepemimpinan Bapak Walikota,” tegas Rumli. (Why)