Mediacirebon.id – Perangi stunting Cirebon, Anggota DPR RI Kolisi IX Dr. Netty Prasetiyani bersama BKKBN Provinsi Jawa Barat gencar sosialiasi pencegahan stunting.
Dia menyebut angka stunting di Kota Cirebon terbilang tinggi, jika dibandingkan dengan angka stunting di Provinsi Jawa Barat.
“Kita liat dari prevalensi cukup tinggi. Oleh sebab itu saya bersama mitra kerja masif sosialiasi mencegah stunting sejak dini,’ katanya, Sabtu (24/9/2022).
Dengan langkah sosialisasi, pihaknya menargetkan stunting bisa diturunkan hingga menyentuh angka terkecil bahkan zero di tahun 2024.
“Tentu saja menurunkan angka prevalensi stunting setinggi itu tidak mudah, untuk itu kami melibatkan beberapa pemangku kepentingan dan yang sangat strategis salah satunya unsur TNI,” ujarnya.
Melalui KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang mendeklarasikan dirinya sebagai bapak asuh stunting, pihaknya mengaku terbantu.
“Harapannya bersama-sama melibatkan masyarakat dan unsur lainnnya, akan lebih mudah dan cepat menekan kasus stunting di daerah,” ucapnya.
Sebagai mitra yang bahu membahu menurunkan kasus stunting, pihaknya telah membekali para kader tentang apa saja yang harus dilakukan jika menemukan kasus stunting.
“Dalam sosialisasi kali ini selain membekali peserta terkait paham gizi anak, juga membekali peserta bahu membahu mengenali kasus stunting. Memfasilitasinya dengan rujukan hingga melakukan pengawasan pendampingan sampai betul-betul balita yang dinyatakan stunting berkembang sehat dan normal,” bebernya.
Pihaknya mengaku, di Kota Cirebon tepatnya Kelurahan Argasunya dijadikan fokus utama dalam menurunkan angka stunting.
“Hari ini hanya mengundang 180 peserta, namun sebelumnya kami sudah mengundang beberapa kelurahan. Tindak lanjutnya bagaimana mengaktivasi posyandu, dan tim pendamping keluarga (TPK) yang terdiri dari Bidan, kader PKK dan kader KB,” ulasnya.
Menurutnya TPK yang dibentuk oleh pemerintah daerah, menjadi ujung tombak menurunkan prevalensi kasus stunting di masyarakat.
“Ketiga unsur dari tim pendamping keluarga memiliki tugas yang pertama mengidentifikasi kasus stunting. Kedua menindaklanjuti dengan rujukan dan ketiga melaporkan. Kami berharap TPK ini bisa bersama-sama dengan dinas terkait, memerangi kasus stunting melalui program lintas sektoral,” tukasnya. (Why)