Mediacirebon.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon menggelar Seminar Kepariwisataan dengan tema Program Pemasaran Pariwisata Kota Cirebon Tahun 2023, di salah satu hotel, di Kabupaten Kuningan, Jumat (21/7/2023) malam.
Seminar diikuti 50 peserta yang berasal dari masyarakat dan pemuda di 3 kelurahan yakni, Kelurahan Jagasatru, Pulasaren, dan Pekalipan. Seminar juga menghadirkan tokoh pemuda Kota Cirebon Ahmad Syauqy dan aktifis Pariwisata Muhammad Badar.
Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengatakan, seminar untuk menampung aspirasi generasi muda yang tinggal di sekitar Keraton Kacirebonan. Ide dan gagasan mereka akan diwujudkan dalam bentuk program kepariwisataan.
“Kita coba balik. Masyarakat adalah pelaku, support system nya adalah Keraton dan stakeholder yang lain,” kata Agus.
Dari kegiatan Seminar Kepariwisataan ini, diharapkan para pemuda ikut membantu mewujudkan ide dan gagasan. Sehingga potensi wisata yang ada di daerahnya bisa menjadi sumber peningkatan ekonomi.
“Ide-ide dan kemauan yang berasal dari masyarakat, nanti akan kami support dengan teman-teman yang lain untuk bagaimana mengeksekusi gagasannya,” ungkapnya.
Menurut Agus, pemuda berperan mengembangkan wisata di daerahnya. “Dari mereka, oleh mereka dan untuk mereka,” tutur Agus.
Sementara itu, di tempat yang sama, tokoh pemuda Kota Cirebon Ahmad Syauqy menambahkan kegiatan seminar kepariwisataan membangkitkan dan memotivasi pemuda setempat untuk lebih kreatif dan inovatif.
“Karena sesuai dengan Nawa Cita Kota Cirebon, yaitu kota pariwisata berbasis religi yang kemudian mampu menjadikan masyarakat Kota Cirebon sebagai penopang objek kepariwisataan,” ujarnya.
Pihaknya menekankan, dari kegiatan Seminar Kepariwisataan yaitu membangun Kota Cirebon dari sektor pariwisata berbasis religi. Tentunya dengan Sapta Pesona yang diberlakukan oleh masyarakat.
“Diantaranya keamanan, kebersihan, kenyaman, ketentraman, sehingga akan menimbulkan rasa kangen untuk kembali datang atau menjadikan memorible wistawan yang kemudian bukan hanya berkunjung. Tetapi apabila mereka setelah berkunjung ada rasa ingin kembali,” katanya. (Why)