Mediacirebon.id – Replika Pedati Gede Pekalangan di kawasan BAT Kota Cirebon mulai dirakit, Kamis (10/11/2022). Lokasi ini, nantinya akan menjadi destinasi wisata baru di Kota Cirebon.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek swakelola tipe II tersebut, Herro Yudhistira menceritakan sekelumit kisah yang dialami mulai dari awal pengerjaan. Berikut fakta unik sebelum sampai proses perakitan Pedati Pekalangan.
Datang ke Pedati Gede Pekalangan Asli untuk ziarah.
Hero menceritakan, saat awal rencana pembuatan replika, dia bersama tim sowan ke lokasi penyimpanan Pedati Gede di Kelurahan Pekalangan dan bertemu dengan sang kuncen. Saat itu sang kuncen memberikan petunjuk dan mewanti-wanti agar proses pengerjaan dilakukan dengan baik.
“Bertemu kuncen dan diberi wejangan soal Pedati Gede Pekalangan yang merupakan peninggalan wali,” ungkap Herro.
Sebagian kayu berasal dari Pedati Gede Pekalangan Asli
Pembuatan replika dikerjakan oleh tim di Bandung. Herro mengatakan bahwa mengalami mimpi yang sama selama tiga hari berturut-turut. Dalam mimpinya dia didatangi seorang pria berjenggot dan berjubah putih. Pria ini menyampaikan pesan, agar mengambil bagian kayu kecil atau sempilan dari Pedati Gede yang asli. Kemudian dipasang pada bagian atap dan ditanam dalam replika.
“Setelah bertemu dengan kuncen, akhirnya mengizinkan. Sempat menyimpan sempilan kayu tersebut, baunya sangat wangi,” jelasnya.
Herro sempat menerima laporan bahwa tim kesulitan menanamkan kayu sempilan. Ternyata, saat itu tim mencoba memasukannya pada bagian yang lain, padahal seharusnya ditanamkan di bagian atap.
“Mau ditanamkan pada roda dan bagian sasis. Tapi tidak bisa, karena memang seharusnya pada bagian atap,” ujar Herro.
Dibawa 7 orang dan Mulai Dirakit Pada Pukul 07.00 WIB
Saat perakitan, bedasarkan petunjuk kuncen, replika Pedati Gede harus dibawa dari Bandung oleh 7 orang. Sebelum berangkat, ketujuh orang harus mengawali dengan adzan dan bersholawat.
Bagian-bagian replika Pedati Gede, saat tiba di Kota Cirebon tidak boleh langsung diturunkan, sampai pukul.07.00 WIB pagi. Proses penurunan ketujuh petugas yang membawa harus melantunkan adzan dan shalawat.
“Semula lima orang, tapi sesuai petunjuk harus tujuh. Selain itu, ketujuh orang yang membawa, wajib sholat subuh. Sebelum membawa juga harus ziarah ke Pedati Gede Pekalangan Asli,” ujar Herro.
Terlepas dari berbagai cerita yang dialami selama proses pengerjaan. Semata-mata untuk menghormati dan menjalankan dengan harapan, Taman Replika Pedati Gede bisa menjadi ikon kebanggaan Kota Cirebon. (Why)