Mediacirebon.id – Elingway menjadi platform pembelajaran bahasa Inggris berbasis online atau daring. Platform ini menjawab kebutuhan masyarakat terkait peningkatan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan.
Demikian yang dikatakan CEO Elingway Karin Sari Saputra saat soft launching di Hotel Patra, Kabupaten Cirebon, Selasa (14/2/2023).
“Kami ingin memberikan solusi kepada masyarakat tentang metode pembelajaran bahasa Inggris,” katanya.
Keunggulan Elingway yakni menggunakan sistem asesmen bahasa terstandar untuk jaminan kualitas pembelajaran bahasa Inggris jarak jauh. Sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta.
“Elingway fokus terhadap substansi bagaimana kita tersistem dan dengan metode yang humanis,” kata Karin.
Dengan tagline Learning Any Language Diferenty, melakukan pendampingan dari awal sampai akhir agar siswa memahami kebutuhan belajarnya. Kemudian sistem dari Elingway akan mengarahkan para siswa sampai maksimal.
“Jadi kami betul-betul menjunjung tinggi teknologi humanis, dengan melibatkan sentuhan manusia. Karena tidak bisa belajar secara mandiri saja,” jelasnya.
“Elingway sendiri memiliki 4 program yaitu Shine, Glory, Triumph dan Exclusive. Shine ini sebagai starting program awal sebelum mengarah ke glory atau tingkat pemula hingga mahir dan memiliki 5 level. Glory merupakan program komunikasi bisnis dan profesional, Triumph program persiapan tes bahasa inggris, dan Exclusive program khusus bahasa inggris akademik,” ungkap Karin.
Secara teori, kata Karin, untuk mahir bahasa inggris memerlukan waktu hingga 7 tahun. Tapi, di Elingway bisa memaksimalkan waktu belajar dengan singkat menggunakan sistem tiga siklus per level.
“Untuk setiap siklus membutuhkan waktu dua bulan, jadi setiap level membutuhkan waktu 6 bulan,” ujarnya.
Untuk belajar di Elingway, pihaknya menawarkan dua paket yaitu reguler dan kolektif. Untuk reguler sendiri semua masyarakat bisa mendaftar di Elingway, sedangkan untuk kolektif untuk lembaga.
“Kalau untuk reguler pendaftaran hanya berkisar Rp. 100 ribu per user dan per level,” tutur Karin. (Why)