Mediacirebon.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon berupaya maksimal untuk pengelolaan sampah, utamanya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopiluhur di Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon.
Kepala UPT TPA Kopiluhur DLH Kota Cirebon, Cecep Rohimat menjelaskan, Kawasan TPA Kopiluhur memiliki luas 14 hektar. Namun yang digunakan untuk pengelolaan sampah mencapai 7-8 hektar. Dari luas itu pun, terbagi menjadi lima zona dan ada ruang penghijauan berada di luar zona.
“Untuk zona 1,2 dan 3 saat ini sedang dilakukan perbaikan agar bisa menampung volume sampah. Karena dalam sehari ada 80 rit atau angkutan sampah. Dari 80 rit itu setara dengan 200 ton. Sampah yang terangkut tersebut merupakan sampah rumah tangga, resto hingga pasar,” jelasnya.
Dengan jumlah angkutan dan volume sampah yang ada, kata Cecep, daya tampung TPA Kopiluhur bisa diprediksi akan mencapai volume maksimal hingga tiga tahun mendatang. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus berupaya mengantisipasi agar daya tampung tidak overload.
“Prediksi tiga tahun ini, hanya perkiraan. Karena kami juga saat ini sedang membuat kantong untuk pembuangan sampah, terutama di zona 1,2, dan 3. Selama menyiapkan kantong, sekaligus membuka akses alat berat dan truk operasional,” terangnya.
Perihal sistem pengelolaan sampah di TPA Kopiluhur, Cecep mengungkapkan, bahwa saat ini masih menggunakan sistem open dumping, yakni sampah diratakan menggunakan bulldozer lalu diurug dengan tanah.
“Kita belum menerapkan sistem sanitary landfill, karena untuk sampai ke situ salah satunya perlu ada jembatan timbang untuk mendeteksi volume sampah yang masuk. Dan saat ini kita belum punya,” terangnya.
Cecep juga mengakui, di lingkungan TPA Kopiluhur terdapat ratusan masyarakat yang mencari nafkah dengan memungut sampah. Keberadaan mereka turut memberikan manfaat yang positif terhadap volume sampah yang bisa bekurang hingga satu ton dalam sehari.
“Mereka merupakan warga sekitar yang menggantungkan hidup dengan memungut sampah. Keberadaan mereka ada efek positifnya, mereka bisa mencari nafkah dan volume sampah di TPA Kopiluhur bisa berkurang,” jelasnya.
Manfaat lain keberadaan TPA Kopiluhur juga, lanjut Cecep, turut membantu masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan air bersih melalui sumber air yang ada di sekitar TPA. “Di TPA ini, ada sumber mata air bersih. Kita rutin menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, baik untuk masjid, hingga masyarakat secara umum,” ucapnya.
Selain air bersih, imbuh Cecep, UPT TPA Kopiluhur juga berupaya memberdayakan masyarakat sekitar dengan merekrut mereka yang memiliki keahlian, misalnya supir truk hingga operator alat berat.
“Intinya kita di sini, ingin berupaya maksimal dengan kondisi yang ada, terutama hal teknis agar pengelolaan sampah di Kota Cirebon bisa berjalan baik,” katanya