Mediacirebon.id – Dishub Kota Cirebon tengah melakukan pendataan ojek online (Ojol) penerima bantuan sosial (Bansos) pengalihan subsidi BBM. Proses pendataan melibatkan 6 aplikator ojol yang beroperasi di Kota Cirebon.
“Kami sudah undang perwakilan dari keluarga besar ojol Cirebon raya (KBOCR) untuk pendataan,” kata Kepala dishub Kota Cirebon, Andi Armawan, Selasa (13/9/2022).
Enam aplikator yang dilibatkan untuk pendataan yakni Grab, Gojek, Maxsim, NU Jek, Sopee Food dan KBOCR. Masing-masing aplikator akan menyerahkan nama ojol tersebut.
“Aplikator yang memang terdata di Kota Cirebon kami libatkan untuk pendataan,” ungkapnya.
KBOCR diberi waktu hingga akhir pekan ini untuk pendataan. Setelah terkumpul data akan diserahkan ke instansi terkait. Mengenai petunjuk teknis penerima bantuan, pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail.
“Baru sebatas pendataan. Belum ke teknis calon penerima bantuan, sebab itu kewenangan kementerian,” kata dia.
Sementara itu, Ketua KBOCR Cirebon raya, Iswanto mengusulkan agar pendataan dilakukan secara bersama-sama antara komunitas dan aplikator. Dia juga meminta ojol yang terdata maksimal sampai bulan Agustus 2022.
“Bersama-sama ikut mendata agar tidak ada kesenjangan sosial antar ojol,” ujarnya.
Usulan tersebut, sambung Iswanto, telah disepakati bersama antara aplikator dan Pemkot Cirebon saat unjuk rasa pada pekan lalu.
“Sudah disepakati bersama antara waktu demo lalu di Balai Kota Cirebon,” tutur dia.
Seperti diketahui, Pemkot Cirebon mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 miliar. Anggaran dipergunakan untuk pelaku transportasi, nelayan dan masyarakat terdampak kenaikan harga BBM. (Why)