Mediacirebon.id – Remaja DKM Ussisa Alattaqwa (Riswa) menggagas Kampung Ramadhan 3.0 di Desa Bodesari, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Tempat ini, jadi destinasi ngabuburit masyarakat sekitar.
Ketua panitia, KHalani aldiansyah menceritakan, Kampung Ramadhan dimulai pada tahun 2019. Sempat terhenti pada tahun 2020 dan berlanjut pada tahun 2021 dan 2022. Oleh sebab itu diberi nama Kampung Ramadhan 3.0.
“Sempat terhenti saat pandemi Covid-19, alhamdulillah sekarang landai jadi mulai lagi,” kata dia kepada wartawan, Senin (28/3/2022).
Kampung Ramadhan 3.0 mengakomodir pedagang kecil yang berasal dari Desa Bodesari dan sekitarnya. Panitia menyediakan 15 stand secara gratis kepada para pedagang.
“Yang tidak kebagian tenda bisa berdagangĀ sekitar Kampung Ramadhan,” kata Aldi panggilan akrabnya.
Dia menambahkan, Kampung Ramadhan 3.0 melibatkan sedikitnya 50 anggota Riswa. Mereka membantu dari mulai stand dibuka sampai ditutup. Mereka bekerja secara sukarela tanpa imbalan apa pun.
“Alhamdulillah solidaritas kami terbangun dan banyak dukungan dari seluruh pihak. Apalagi pemerintah setempat,” ujarnya.
Kampung Ramadhan 3.0 lanjut dia, bertujuan membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar. Mengingat badai pandemi sangat terasa bagi para pedagang kecil. Apalagi saat ramadhan, para pedagang harus mengeluarkan biaya besar untuk lebaran.
“Semoga para pedagang bisa membeli baju lebaran dan keluarganya bahagia,” tambahnya.
Oi Harga jajanan di Kampung Ramadhan 3.0 sangat terjangkau. Bahkan pihaknya menyediakan voucher untuk masyarakat yang ingin membeli jajanan.
“Ada voucher dari Rp2 ribu sampai Rp10 ribu,” ujarnya.
Bukan hanya itu, di Kampung Ramadhan 3.0 tersedia live akustik. Tempat ini berlangsung dari tanggal 26 Maret sampai 15 April 2022. Para pedagang mulai berjualan dari pukul 16.00 WIB sampai 23.00 WIB.
“Live musik dari anak muda Bodesari yang sukarela menyumbangkan bakatnya,” tutur dia.
Aldi berharap, Kampung Ramadhan 3.0 bermanfaat dan menjadi tradisi yang terus dilestarikan. “Semoga rutin dilaksanakan buat anak muda di Desa Bodesari,” harap dia. (Why)