Mediacirebon.id – Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat sukses menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-I tahun 2025 di Grand Triyas, Kota Cirebon, Kamis (26/11/2025)
Rakerda yang diikuti Badan Pimpinan Cabang (BPC) se-Jawa Barat ini dalam rangka koordinasi, sinkronisasi dan sinergis serta penjabaran dalam pelaksanaan Program Kerja untuk tahun 2026 dan evaluasi kegiatan di tahun 2025.
“BPD PHRI Jawa Barat setiap tahun melaksanakan Rakerda. Isinya seputar evaluasi program, pertanggungjawaban dan pembahasan rencana ke depan,” kata Ketua BPD PHRI Jawa Barat Dodi Ahmad Sofiandi.
Dalam Rakerda dibahas keberlanjutan bisnis perhotelan dan restoran ke depan. Pasalnya, akibat Inpres No. 1 tahun 2025 bisnis ini yang sebelumnya mulai bangkit sekarang lesu. Segmen Mice yang paling berdampak akibat kebijakan ini.
“Segmen Mice dari pemerintah cukup bisa membangkitkan hotel dan restoran. Setelah ada efesiensi hotel dan restoran okupansi turun rata-rata sekarang 40 persen,” jelas Dodi.
Sekarang PHRI Jawa Barat berharap dari kerja sama dengan perusahaan, kunjungan wisatawan dan penjualan tiket melalui aplikasi online. Meski tidak banyak namun membuat industri perhotelan dan restoran bisa bertahan.
“Apa yang menjadi keluhan kami sudah disampaikan dan belum ada solusi. Kami bertahan dari sejumlah sektor yang masih bisa berjalan,” ujarnya.
Sementara itu Walikota Cirebon Effendi Edo saat pembukaan Rakerda menekankan pentingnya adaptasi digital dalam sektor pariwisata. Seperti yang diketahui, wisatawan kini merencanakan perjalanan sepenuhnya melalui platform digital. Hotel dan restoran harus adaptif, memanfaatkan online channel.
“Kolaborasi pariwisata harus mencakup kolaborasi data, sehingga Pemerintah Daerah dapat mengambil keputusan berbasis informasi yang akurat,” jelasnya.
Walikota juga mengingatkan pentingnya dukungan terhadap UMKM dan kuliner lokal. Ia menekankan agar hotel dan restoran menjadikan produk lokal, seperti Batik, Terasi, dan jajanan khas Cirebon, sebagai bagian dari layanan dan souvenir.
“Setiap kamar hotel yang terisi, setiap piring yang disajikan di restoran, harus memberikan dampak langsung yang terukur bagi kesejahteraan masyarakat Kota Cirebon,” ungkapnya. (Why)
