Mediacirebon.id – Bisakah Indonesia bebas dari sampah? bisa. Sampah adalah barang yang sudah dibuang oleh manusia. Jenis sampah ada dua yang pertama sampah organik yaitu sampah yang berasal dari tumbuhan atau hewan contohnya daun, sayuran, buah buahan, dan lainya. Kedua, sampah anorganik yaitu sampah yang berasal dari sumber daya manusia bukan dari mahluk hidup contohnya plastik, sterofom, kertas dan sebagainya. Sampah yang paling lama terurai adalah sampah anorganik butuh waktu yang sangat lama untuk terurai berbeda dengan sampah organik yang cepat dan tidak membutuhkan waktu lama untuk terurai dengan tanah. Indonesia mencetak rekor menjadi negara yang mempunyai sampah plastik terbanyak di dunia. Bahkan ibu kota indonesia pun menjadi kota yang mempunyai sampah paling banyak dibandingkan dengan kota kota lain.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan sampah rumah tangga telah menempati volume tertinggi dari seluruh jenis sampah di Indonesia. Secara nasional, volume sampah mencapai 200 ribu ton per hari atau setara dengan 73 juta ton per tahun. Dari sisi sumber, sampah rumah tangga paling dominan sebanyak 48%, disusul pasar tradisional 24%, dan kawasan komersial sebesar 9%. Sisanya dari fasilitas publik, sekolah, kantor, jalan, dan sebagainya. Sumber terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2018 volume sampah di Indonesia mencapai 187,2 juta ton per tahun.
Kurangnya tempat-tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah juga menjadi faktor membuang sampah asal-asalan, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan akan hal ini. Sampah yang dibuang juga harus dipilih terlebih dahulu agar sampah dapat didaur ulang atau dikomposkan. Seperti yang terjadi pada saat ini sampah yang tercampur akan berdampak buruk bagi lingkungan seperti faktor utama penyebab banjir, sumber kuman dan bakteri, penularan virus dan penyakit dan masih banyak lagi. Saat ini sedang banyak berita banjir bisa jadi faktor utamanya adalah sampah karena menyebabkan tersumbatnya aliran air sehingga banjir terjadi.
Pembakaran sampah juga sering saya temukan terutama di desa-desa , memang terlihat praktis tidak bikin sampah menumpuk tapi pembakaran sampah sangat membahayakan kesehatan bumi dan kesehatan penghuninya. Asap pembakaran sampah akan menjadi polusi udara hal ini dapat memicu berbagai penyakit. Bukan hanya itu, pembakaran sampah juga bisa merusak atmosfer bumi dan terjadinya pemanasan global.
Pembuangan sampah yang sering dilakukan yaitu di sungai, saluran air, tanah kosong bahkan tidak sedikit yang membuangnya di pinggir jalan. Tahukah kalian kalau sampah plastik akan terurai ke tanah selama 1000 tahun bisa dibayangkan berapa lamanya. Mungkin dikota kota besar seperti jakarta sudah menerapkan belanja tidak menggunakan plastik tapi kita harus membawa totebag dari rumah. Hal ini sangat bermanfaat bagi pengurangan sampah plastik di indonesia karena sampah plastik adalah sampah yang paling lama terurai. Tapi, penerapan penggunaan belanja menggunakan totebag ini belum merata ke semua kota seperti contohnya cirebon dan kota-kota lain belum menerapkannya. Oleh sebab itu, perlu pemerataan pada penggunaan totebag ini.
Mengurangi sampah tidak hanya membutuhkan perubahan kebiasaan, akan tetapi perubahan pola pikir juga. Untuk menangani permasalahan sampah perlu diadakanya alternatif pengelolaan seperti mendaur ulang limbah yang ada di masyarakat menjadi produk yang bermanfaat. Hambatan terbesar daur ulang adalah kebanyakan produk tidak dirancang untuk bisa didaur ulang jika sudah tidak terpakai lagi. Oleh sebab itu, sangat perlu untuk mendesain ulang produk agar memungkinkan didaur ulang tanpa bahan yang berbahaya dan beracun.
Kesadaran manusia adalah faktor utama dalam kebersihan lingkungan, Banyak manusia yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungan disekitarnya. Bagaimana bisa bebas dari sampah jika manusia masih minim kesadaran akan lingkungannya. oleh karena itu kita sebagai penduduk bumi harus lebih peka terhadap lingkungan karena bagaimanapun lingkungan adalah tempat hidup kita baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Oleh karena itu kita harus benar-benar menjaga dan merawatnya kalau bukan kita, siapa lagi?.
Soleha Sundewi (2281060075)
Mahasiswa Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON.
DAFTAR PUSTAKA
Marlina, A. (2020). Tata Kelola Sampah Rumah Tangga melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP Kusuma Negara, 11(2), 125-144.