Mediacirebon.id – Pemilik gudang pengelolahan pakan ternak di Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon mengaku lalai dalam mengelola limbah.
Faktor minimnya pemahaman dalam mengolah kentang menjadi pakan ternak membuat wilayah Setu Kulon dan pasar batik tercemar bau tidak sedap.
Pemiliki Heriyanto mengaku, sejak tahun 2022 pengolahan pakan ternak menggunakan bahan baku umbi-umbian. Beralih ke kentang dimulai sejak sepekan lalu.
“Saya tidak tahu kalau pakai kentang akan berimbas pada bau tidak sedap yang menyebar kemana-mana,” ungkapnya Rabu (1/10/2025).
Kentang yang disimpan lama di gudang menyebabkan busuk. Total ada 20 ton kentang yang sudah membusuk di gudang pengolahan pakan ternak.
“Teksturnya beda dengan singkong atau ubi, cepat sekali busuk. Dari yang awalnya segar, beberapa butir rusak, lalu menular ke tumpukan lain dan keluar air jadilah bau busuk,” jelasnya.
Lantaran membusuk dan dikeluhkan tetangga, Heriyanto mengubur di sekitar pasar batik. Namun bau kembali tercium membuat tidak nyaman sekitar lokasi pembuangan.
“Sudah disiram kapur dan zat kimia biar tidak bau, tapi tetap bau busuk tercium kemana-mana,” tambahnya.
Kini Heriyanto tidak lagi menggunakan kentang untuk pengolahan pakan ternak. Dia tidak ingin usahanya menganggu tetangga apagi warga sekitar. (Why)
