Mediacirebon.id – Apakah ada orang yang hidup tanpa risiko? Tentu tidak setiap aktivitas dalam kehidupan manusia selalu mengandung resiko. Risiko adalah suatu kejadian yang belum pasti terjadi, tetapi jika terjadi dapat menimbulkan kerugian. Seperti halnya ketika kita menghadapi bencana atau sesuatu yang buruk terjadi, kita tidak dapat memprediksi kapan, di mana dan bagaimana kejadian yang tidak diinginkan itu akan terjadi karena secara tiba-tiba dapat menimbulkan kerugian materi maupun non materi. Dengan risiko dan ketidakpastian, penilaian tingkat risiko tidak dapat diukur secara langsung, sehingga makhluk hidup secara alami memerlukan manajemen risiko untuk mengantisipasi dan mengelola risiko dengan baik dan untuk mengurangi atau menghindari peluang dengan efek merugikan dan berbahaya setiap orang.
Apa itu manajemen risiko ?
Risiko sering dianggap tidak diinginkan Oxford English Dictionary mendefinisikan risiko sebagai kerusakan, kehilangan, atau efek samping. Dalam karya Bukunya (Thompson dan Hopkin, 2022) memberikan diskusi ilmiah yang luas tentang konsep risiko dan kepastian. Pada tahun 1985, Perry dan Hayes membedakan antara dua konsep dengan pengukuran, menyatakan bahwa “Risiko adalah ketidakpastian yang dapat diukur, dan ketidakpastian yang tidak terukur adalah kurangnya data yang dapat diukur dan kemungkinan memprediksi atau memprediksi ketidakpastian. Institute for Risk Management (IRM) mendefinisikan risiko sebagai kombinasi dari probabilitas suatu peristiwa dan konsekuensinya, yang dapat berkisar dari positif hingga negatif. Ini adalah definisi yang dapat diterapkan secara luas dan praktis yang mudah didefinisikan.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 577/KMK.01/2019 tentang Manajemen Risiko Kementerian Keuangan, manajemen risiko terdiri dari budaya, proses, dan struktur yang bertujuan menanamkan kepercayaan yang wajar dalam pencapaian tujuan perusahaan melalui manajemen risiko pada tingkat yang dapat diterima.
Manajemen risiko juga dapat memprediksi masa depan, meskipun tidak sespesifik itu, tetapi kita dapat menganalisis dan mendapatkan gambaran tentang bagaimana kegiatan yang kita lakukan mempengaruhi diri kita sendiri, orang lain dan lembaga atau lembaga.
Oleh karena itu, risiko tidak dapat dihindari dalam praktik manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari. Secara sederhana, manajemen risiko adalah manajemen risiko yang terdiri dari empat kegiatan: identifikasi risiko event atau kejadian risiko, pengukuran dampak dan frekuensinya, mitigasi (solusi untuk mencegah atau memprediksi dan memantau) Dan yang terakhir monitoring.
- Mengidentifikasi event risiko
Event risk atau kejadian risiko merupakan kegiatan untuk mengumpulkan semua kejadian-kejadian yang akan atau telah terjadi atas suatu peristiwa baik yang dialami oleh diri kita, orang lain ataupun sebuah lembaga / institusi. dan menimbulkan adanya risiko. contoh kita ingin berangkat kerja di daerah jakarta, daerah jakarta termasuk jabodetabek ini terkenal dengan Kemacetan yang luar biasa di jalan raya, tentu saja ini akan menimbulkan Event risk atau kejadian risiko. mari kita identifikasikan permasalahan tersebut yang tentunya akan berbeda beda tergantung tempat kita tinggal masing masing.
Event Risiko : keterlambatan berangkat kerja
Penyebabnya : terjebak kemacetan
Dampak : mendapatkan surat peringatan yang bisa mengurangi kredibilitas seorang pekerja bahkan bisa saja di PHK
Disini kita bisa melihat dampak yang akan kita hadapi jika kita terlambat kerja yang dimana setiap organisasi atau perusahaan mempunyai SOP yang harus dijalankan dan tidak melanggarnya salah satunya tidak terlambat kerja, setiap perusahaan pasti berkeinginan untuk mempunyai pekerja yang disiplin yang akan bisa meningkatkatkan kredibilitas sebuah organisasi atau perusahaan tersebut dan mereka mempunyai konsekuensi jika si pekerja tidak mentaati peraturan.
- Mengukur kejadian risiko
Mengukur event risk atau kejadian risiko adalah kegiatan yang memprediksi kemungkinan terjadinya kejadian risiko dan mengukur besarnya dampak dari kejadian risiko peluang potensial dan dampak dari kejadian risiko tersebut. Kejadian diatas berkaitan dengan keterlambatan pekerjaan, berdasarkan alasan dan pengalaman mengukur resiko kejadian ini dibagi menjadi :
Frekuensi:
Berdasarkan sebab-sebab kejadian di atas, maka dapat diklasifikasikan bahwa wilayah Jakarta berada pada puncaknya dan kemacetan lalu lintasnya tinggi, dan hal ini selalu terjadi setiap hari kecuali hari libur.
Dampak :
karena backlog yang besar tidak dapat dikendalikan, akibatnya adalah adanya surat peringatan yang dapat merusak kredibilitas karyawan bahkan merusak kredibilitas perusahaan dan dapat berujung pada PHK.
- Mitigasi risiko
Mitigasi risiko merupakan tindakan atau kegiatan yang direncanakan oleh pemilik risiko yang menentukan penghindaran risiko atau hal-hal yang merugikan atau bahkan berbahaya bagi pemilik risiko itu, baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. untuk mengurangi dampak dari kejadian risiko yang berpotensi merugikan dan membahayakan pemilik risiko tersebut. Ada tiga langkah untuk mengurangi risiko ini Pengurangan risiko dapat diimplementasikan, yaitu :
- Acceptance
Penerimaan yaitu menerima risiko, atau tidak bertindak untuk menghadapi risiko tetapi menerima risiko, hal ini juga dipertimbangkan ketika risiko yang timbul tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilik risiko.
- Avoidance
Penghindaran Pada langkah kedua ini, pengurangan risiko dapat dilakukan melalui penghindaran, yaitu dengan mengambil tindakan untuk menghentikan aktivitas yang berisiko. Pada fase ini, pemilik risiko mencari cara untuk menghentikan risiko. biasanya langkah itu diambil ketika risiko yang diambil berdampak tinggi pada pemilik risiko.
- transference
Mitigasi yang dapat dilakukan pada tahap ketiga ini adalah transfer yaitu pengalihan risiko tertentu kepada pihak ketiga, misalnya pengalihan risiko kepada lembaga asuransi.
Sebagai contoh pengurangan resiko ini dapat kita ambil kasus di atas yaitu mengurangi resiko terlambat masuk kerja yang dapat dilakukan yaitu bangun pagi datang lebih awal untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Jika hal ini tidak efisien dan efektif, Anda dapat pindah ke tempat tinggal (apartemen) yang dekat dengan tempat kerja, sebaliknya mencari tempat kerja yang dekat dengan tempat tinggal kita.
- Monitoring
Pemantauan risiko adalah kegiatan yang memantau efektivitas manajemen risiko atau kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi efektivitas mitigasi risiko. dimana pemantauan risiko bertujuan untuk mendeteksi dan mengantisipasi kemungkinan perubahan – perubahan yang bertujuan untuk mengurangi risiko.
Jadi resiko ini sangat penting dalam kehidupan seseorang, tidak ada orang yang bebas resiko, pasti segala tindakannya selalu mengandung resiko baik disadari maupun tidak disadari oleh manusia. Dan salah satu cara untuk menghindari atau mengurangi resiko yang fatal adalah melalui manajemen resiko. Meskipun manajemen risiko juga tidak bisa dihindari, kita dapat meminimalkan risiko yang kita hadapi. dan Anda dapat mengambil tindakan pencegahan risiko terbaik untuk mengelola potensi risiko Anda.
Penulis : Turinih
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
Kampus : Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI