Close Menu
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Facebook X (Twitter) Instagram
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
SUBSCRIBE
  • Home
  • Utama
  • Pilkada 2024
  • Kriminal
  • Serba Serbi
  • Ekbis
  • Wakil Rakyat
  • Viral
  • Opini
  • Wisata & Kuliner
Media Cirebon
Home » Apa Arti Hidup, Jika Tanpa Risiko ???  
Opini

Apa Arti Hidup, Jika Tanpa Risiko ???  

Tuesday, 17 January 2023
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Mediacirebon.id – Apakah ada orang yang hidup tanpa risiko? Tentu tidak setiap aktivitas dalam kehidupan manusia selalu mengandung resiko. Risiko adalah suatu kejadian yang belum pasti terjadi, tetapi jika terjadi dapat menimbulkan kerugian. Seperti halnya ketika kita menghadapi bencana atau sesuatu  yang buruk terjadi, kita tidak dapat memprediksi kapan, di mana dan bagaimana kejadian yang tidak diinginkan itu akan terjadi karena secara tiba-tiba dapat menimbulkan kerugian  materi maupun non materi. Dengan risiko dan ketidakpastian, penilaian tingkat risiko tidak dapat diukur secara langsung, sehingga makhluk hidup secara alami memerlukan manajemen risiko untuk mengantisipasi dan mengelola risiko dengan baik dan untuk mengurangi atau menghindari peluang dengan efek merugikan dan berbahaya setiap orang.

Apa itu manajemen risiko ?

Risiko sering dianggap tidak diinginkan Oxford English Dictionary mendefinisikan risiko sebagai kerusakan, kehilangan, atau efek samping. Dalam karya Bukunya (Thompson dan Hopkin, 2022) memberikan diskusi ilmiah yang luas tentang konsep risiko dan kepastian. Pada tahun 1985, Perry dan Hayes membedakan antara dua konsep dengan pengukuran, menyatakan bahwa “Risiko adalah ketidakpastian yang dapat diukur, dan ketidakpastian yang tidak terukur adalah kurangnya data yang dapat diukur dan kemungkinan memprediksi atau memprediksi ketidakpastian. Institute for Risk Management (IRM) mendefinisikan risiko sebagai kombinasi dari probabilitas suatu peristiwa dan konsekuensinya, yang dapat berkisar dari positif hingga negatif. Ini adalah definisi yang dapat diterapkan secara luas dan praktis yang mudah didefinisikan.

Menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 577/KMK.01/2019 tentang Manajemen Risiko Kementerian Keuangan, manajemen risiko terdiri dari budaya, proses, dan struktur yang bertujuan menanamkan kepercayaan yang wajar dalam pencapaian tujuan perusahaan melalui manajemen risiko pada tingkat yang dapat diterima.

Manajemen risiko juga dapat memprediksi masa depan, meskipun tidak sespesifik itu, tetapi kita dapat menganalisis dan mendapatkan gambaran tentang bagaimana kegiatan yang kita lakukan mempengaruhi diri kita sendiri, orang lain dan lembaga atau lembaga.

Oleh karena itu, risiko tidak dapat dihindari dalam praktik manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari. Secara sederhana, manajemen risiko adalah manajemen risiko yang terdiri dari empat kegiatan: identifikasi risiko event atau kejadian risiko, pengukuran dampak dan frekuensinya, mitigasi (solusi untuk mencegah atau memprediksi dan memantau) Dan yang terakhir monitoring.

  1. Mengidentifikasi event risiko
Lihat Juga :  Prodi Taswauf dan Psikoterapi FAI UMC studi lapangan ke Dinas Sosial Kota Cirebon

Event risk atau kejadian risiko merupakan kegiatan untuk mengumpulkan semua kejadian-kejadian yang akan atau telah terjadi atas suatu peristiwa baik yang dialami oleh diri kita, orang lain ataupun sebuah lembaga / institusi. dan menimbulkan adanya risiko. contoh kita ingin berangkat kerja di daerah jakarta, daerah jakarta termasuk jabodetabek ini terkenal dengan Kemacetan yang luar biasa di jalan raya, tentu saja ini akan menimbulkan Event risk  atau kejadian risiko. mari kita identifikasikan permasalahan tersebut  yang tentunya akan berbeda beda tergantung tempat kita tinggal masing masing.

Event Risiko : keterlambatan berangkat kerja

Penyebabnya : terjebak kemacetan

Dampak : mendapatkan surat peringatan yang bisa mengurangi kredibilitas seorang pekerja bahkan bisa saja di PHK

Disini kita bisa melihat dampak yang akan kita hadapi jika kita terlambat kerja yang dimana setiap organisasi atau perusahaan mempunyai SOP yang harus dijalankan dan tidak melanggarnya salah satunya tidak terlambat kerja, setiap perusahaan pasti berkeinginan untuk mempunyai pekerja yang disiplin yang akan bisa meningkatkatkan kredibilitas sebuah organisasi atau perusahaan tersebut dan mereka mempunyai konsekuensi jika si pekerja tidak mentaati peraturan.

  1. Mengukur kejadian risiko

Mengukur event risk atau kejadian risiko adalah kegiatan yang memprediksi kemungkinan terjadinya kejadian risiko dan mengukur besarnya dampak dari kejadian risiko peluang potensial dan dampak dari kejadian risiko tersebut. Kejadian diatas berkaitan dengan keterlambatan pekerjaan, berdasarkan alasan dan pengalaman mengukur resiko kejadian ini dibagi menjadi :

Frekuensi:

Berdasarkan sebab-sebab kejadian di atas, maka dapat diklasifikasikan bahwa wilayah Jakarta berada pada puncaknya dan kemacetan lalu lintasnya tinggi, dan hal ini selalu terjadi setiap hari kecuali hari libur.

Dampak :

karena backlog yang besar tidak dapat dikendalikan, akibatnya adalah adanya surat peringatan yang dapat merusak kredibilitas karyawan bahkan merusak kredibilitas perusahaan dan dapat berujung pada PHK.

  1. Mitigasi risiko

Mitigasi risiko merupakan tindakan atau kegiatan yang direncanakan oleh  pemilik risiko  yang menentukan penghindaran risiko atau hal-hal yang merugikan atau bahkan berbahaya bagi  pemilik risiko itu, baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. untuk mengurangi dampak dari kejadian risiko yang berpotensi merugikan dan membahayakan pemilik risiko tersebut. Ada tiga langkah untuk mengurangi risiko ini Pengurangan risiko dapat diimplementasikan, yaitu :

  1. Acceptance
Lihat Juga :  Problematika Implementasi Kurikulum Di Sekolah Dasar

Penerimaan yaitu menerima risiko, atau tidak bertindak untuk menghadapi risiko tetapi menerima risiko, hal ini juga dipertimbangkan ketika risiko yang timbul tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilik risiko.

  1. Avoidance

Penghindaran Pada langkah kedua ini, pengurangan risiko dapat dilakukan melalui penghindaran, yaitu  dengan mengambil tindakan untuk menghentikan aktivitas yang berisiko. Pada fase ini, pemilik risiko mencari  cara untuk menghentikan risiko. biasanya langkah itu diambil ketika risiko yang diambil berdampak tinggi pada pemilik risiko.

  1. transference

Mitigasi yang dapat dilakukan pada tahap ketiga ini adalah transfer yaitu pengalihan risiko tertentu kepada pihak ketiga, misalnya pengalihan risiko kepada lembaga asuransi.

Sebagai contoh pengurangan resiko ini dapat kita  ambil  kasus di atas yaitu mengurangi resiko terlambat masuk kerja  yang dapat dilakukan yaitu bangun  pagi  datang lebih awal untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Jika hal ini tidak efisien dan efektif, Anda dapat pindah ke tempat tinggal (apartemen) yang  dekat dengan tempat kerja, sebaliknya mencari  tempat kerja yang dekat dengan tempat tinggal kita.

  1. Monitoring

Pemantauan risiko adalah kegiatan yang memantau efektivitas manajemen risiko atau kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi efektivitas mitigasi risiko. dimana pemantauan risiko bertujuan untuk mendeteksi dan mengantisipasi kemungkinan perubahan – perubahan yang bertujuan untuk mengurangi risiko.

Jadi resiko ini sangat penting dalam kehidupan seseorang, tidak ada orang yang bebas resiko, pasti segala tindakannya selalu mengandung resiko baik disadari maupun tidak disadari oleh manusia. Dan salah satu cara untuk menghindari atau mengurangi resiko yang fatal adalah melalui manajemen resiko. Meskipun manajemen risiko juga tidak bisa dihindari, kita dapat meminimalkan risiko yang kita hadapi. dan Anda dapat mengambil tindakan pencegahan risiko terbaik untuk mengelola potensi risiko Anda.

Penulis : Turinih

Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah

Kampus : Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticleGebyar Stunting di Kecapi Didukung Perbankan dan Wasta
Next Article Manajemen Risiko Pada Bisnis

Related Posts

UI BBC Kenalkan SEVIM kepada Maba Tahun Ajaran 2025

Saturday, 13 September 2025 Opini

Eco Paving, Inovasi OVOP KKN Internasional 31 di Desa Linggamekar

Wednesday, 3 September 2025 Opini

KKN di Gegesik, Mahasiswa Buat Lilin Aromaterapi

Tuesday, 19 August 2025 Opini
Media Cirebon
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
© 2025 PT Media Cirebon Kreatif.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.