Mediacirebon.id – Pancasila memang sudah lama tidak berubah, namun bukan berarti faktor-faktor tertentu tidak pernah mempengaruhinya. Pancasila sendiri merupakan susunan ideologi negara Indonesia, menyesuaikan dengan keadaan di mana dalam waktu dirancang. Dengan demikian, ada beberapa isu yang dapat mempengaruhi Pancasila termasuk globalisasi. Seiring berjalannya waktu, media sosial terus berkembang sehingga berperan cukup besar dalam kehidupan kita sehari-hari. Media sosial juga dapat mempengaruhi perilaku dan gaya hidup kita masing-masing, sehingga kita sangat bergantung padanya. Demikian pula perilaku kita dapat mengubah nilai-nilai pancasila melalui pengaruh media sosial, sehingga pendapat kita tentang pancasila berbeda-beda. Seperti halnya manusia, perasaan terhadap satu sama lain dapat berubah sebagai akibat dari faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan, masyarakat, dan gaya hidup.
Beberapa pengaruh globalisasi tidak secara langsung mempengaruhi nasionalisme suatu bangsa. Namun efek kumulatif dari globalisasi dapat melemahkan atau menghilangkan rasa nasionalisme dalam masyarakat dan negara. Karena globalisasi dapat membuka cakrawala masyarakat dunia. Apa yang terjadi jika dari luar negeri dan dianggap baik dapat menginspirasi dan memotivasi orang untuk menerapkannya di negara kita. Namun, ketika ini terjadi, dilema muncul karena apa yang dianggap baik belum tentu sesuai dengan nilai yang berlaku di Indonesia. Namun jika tidak dipenuhi, maka dianggap tidak diinginkan, yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional, bahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, peranan Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa Indonesia menjadi sentral. Peran Pancasila dalam upaya memfiltrasi dampak-dampak negatif yang muncul dari teknologi harus mulai diterapkan oleh masyarakat Indonesia melalui penerapan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dalam upaya menjaga keutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Globalisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari, globalisasi memberikan dampak positif dan negatif terhadap nilai-nilai dan nasionalisme masyarakat Indonesia. Dampak positif yang kita rasakan saat ini adalah pesatnya pertumbuhan dan perkembangan yang memudahkan informasi dan komunikasi, namun dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga dapat mengancam nilai-nilai nasionalisme atau cinta kasih di negara itu sendiri. Pancasila sebagai penyaring arus globalisasi sehingga globalisasi dapat dikelola dengan berpijak pada nilai-nilai dan standar yang terkandung dalam Pancasila.
Untuk mengembangkan potensi masyarakat menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, kreatif, mandiri dan komunikatif, serta bertanggung jawab memerlukan pendidikan yang tidak terpengaruh oleh ajaran Pancasila sebagai dasar yang dapat dipisahkan. organisasi. Pancasila memiliki seperangkat nilai yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai kelima merupakan satu kesatuan yang utuh terkait dengan tujuan. Nilai-nilai inti Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan bersifat universal dan objektif, artinya negara lain dapat menggunakan dan mengakui nilai-nilai tersebut. Pada dasarnya sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, Pancasila bukan hanya hasil pemikiran seseorang atau sekelompok orang seperti ideologi lain di dunia, tetapi Pancasila di samping nilai-nilai adat dan budaya. Nilai religi pada dasarnya adalah pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Globalisasi membawa perubahan tatanan dunia internasional, yang secara langsung mempengaruhi perubahan di berbagai negara. Kemampuan menghadapi tantangan yang sangat fundamental yang mempengaruhi kehidupan, masyarakat dan politik bangsa, serta spiritualitas dan nasionalisme. Benteng terakhir adalah negara keyakinan nasional pancasila, yang merupakan dasar tantangan dalam bentuk era yang terus berkembang. Dari globalisasi saat ini mendeskripsikan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat di era globalisasi dapat diwujudkan pada saat-saat yang tepat, seperti hari sumpah pemuda, hari kemerdekaan, hari pahlawan dan hari peringatan.
Status manusia sebagai makhluk sosial berarti manusia tidak bisa sendiri tanpa bantuan orang lain. Sedangkan status manusia sebagai makhluk yang beradab berarti manusia diberi akal untuk menciptakan kebudayaan. Dalam hal ini, komunikasi atau interaksi antar budaya diperlukan untuk menciptakan keharmonisan dari dua sudut pandang. Karena manusia diciptakan dengan budayanya masing-masing dan lingkungan sosial yang berbeda. Komunikasi sangat penting karena tujuannya untuk mengatasi perbedaan budaya dan lingkungan sosial. Tujuan komunikasi sosial budaya ini juga untuk mempelajari nilai-nilai sosial budaya masyarakat yang berinteraksi dengan kita. Namun, norma atau nilai sosial budaya diperlukan dalam kerja sama. Artinya memiliki pedoman atau aturan dalam berkomunikasi sehingga orang-orang yang terlibat dalam interaksi tersebut tidak terganggu atau bahkan tersinggung oleh perbedaan latar belakang sosial budaya. Seiring waktu, komunikasi mulai melibatkan interaksi berbagai orang modern. Perkembangan teknologi komunikasi berkembang sangat pesat di era globalisasi saat ini dan mungkin saja globalisasi akan menimbulkan masalah baru,
Pancasila sebagai ideologi terbuka yang menyambut budaya asing datang ke Indonesia melalui globalisasi dan juga masuknya budaya asing yang diberi kesempatan bangsa Indonesia memiliki informasi dari budaya asing. Tetapi bisa juga budaya luar memberikan pengaruh yang tidak semestinya dengan identitas nasional Indonesia. Pancasila juga merupakan dasar negara wawasan kehidupan masyarakat Indonesia, dan ideologi terbuka digunakan sebagai wadah tunggal alat untuk memilih nilai. Globalisasi bangkit kembali tetap terhubung dengan nilai-nilai kehidupan Indonesia berdasarkan Pancasila.
Referensi:
Asmaroini, A. P. (2016). Implementasi nilai-nilai pancasila bagi siswa di era globalisasi. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2).
Di Kaswadi, D. A., Wulandari, E., & Trisiana, A. (2018). Pentingnya Komunikasi Sosial Budaya Era Globalisasi Dalam Perspektif Nilai Pancasila. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 6(2).
Yudanegara, H. F., & Sos, S. (2015). Pancasila sebagai filter pengaruh globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme. Jurnal Ilmu Administrasi CENDEKIA, 8(2).