Mediacirebon.id – Puluhan Santri dari MA AI Hikamus Salafiyah Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan menggelar permainan sepak bola api.
Bola api yang dimainkan terbuat dari kelapa kering yang direndam minyak tanah selama satu bulan. Tidak semua santri dapat bermain sepak bola api, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi salah satunya restu dari orang tua dan menjalani puasa selama 3 minggu.
Pembina Sepak Bola MA AI Hikamus Salafiyah Ciwaringin Cirebon Baikunih mengatakan, sepak bola api dimainkan oleh 12 orang, dimana masing-masing tim terdiri dari 6 orang.
“Permainannya seperti sepak bola biasa tapi, dengan waktu yang lebih singkat dan lapangan yang lebih kecil,” katanya, Minggu (5/03/2023) malam.
Ia melanjutkan, permainan sepak bola api sudah ada sejak jaman penjajahan, namun saat itu bolanya terbuat dari batu sehingga tidak semua orang bisa memainkannya karena harus memiliki kemampuan khusus.
“Waktu jaman Belanda bolanya terbuat dari batu, maksudnya untuk menakut-nakuti Belanda. Tapi tidak semua orang bisa memainkannya, karena harus memiliki kemampuan khusus,” imbuhnya.
Permainan sepak bola api sendiri muncul sejak tahun 1950-an yang diadakan cara rutin. Sejak tahun tersebut hingga seterusnya, bola api terbuat dari kelapa kering.
“Sekitar tahun 1950-an sepak bola api sudah dimainkan secara rutin setiap tahun. Seiring berkembangnya zaman, bolanya tidak lagi terbuat dari batu tapi dari kelapa kering,” ujarnya. (Frs)