Mediacirebon.id – Bangunan dan instalasi pompa air riol Taman Ade irma Suryani, berkaitan dengan berdirinya Gemeente Cheribon atau pemerintahan Kota Cirebon. Alat ini dulu, digunakan untuk menyedot air saat terjadi banjir akibat hujan dan rob air laut.
Budayawan Cirebon, Mustaqim Asteja menceritakan, sejarah bangunan dan instalasi pompa air riol terdapat dalam buku Gedenkboek der Gemeente Cheribon 1906-1931. Dalam buku dijelaskan proses pembangunan, pengoperasian sampai fungsinya.
“Buku itu sebagai laporan Wali Kota Cirebon pertama, J.H. Johan yang menjabat tahun 1920-1925,” kata dia kepada wartawan, Selasa (17/5/2022).
Dalam buku dijelaskan, proyek bangunan dan instalasi pompa air riol dimulai pada tahun 1919. Setelah bangunan dan instalasi terhubung, pompa air mulai resmi beroperasi pada tahun 1922.
“Pembangunan bersamaan dengan instalasi jaringan pipa di kawasan itu. Cukup lama karena diperhitungkan dengan matang oleh kolonial Belanda,” jelasnya.
Mustaqim memperkirakan, kolonial Belanda menggunakan material khusus untuk pompa air riol agar tidak berkarat. Dia menduga mesin pompa menggunakan bahan titanium.
“Pada tahun 1990 sempat ada kolektor barang antik menawar Rp5 miliar,” jelas dia.
Bahkan, pompa air riol ini bertenaga 40 horse power. Terkait hanya ada 3 di dunia, Mustaqim belum pernah bisa memastikan. Sebab, sampai dengan saat ini belum literasi yang menjelaskan hal tersebut.
“Kala itu kecepatan sangat tinggi, sehingga air cepat surut,” tuturnya.
Rampungnya bangunan dan instalasi pompa air bersamaan dengan instalasi pipa di jalan Merdeka dan sekitarnya. Agar tidak terlihat kumuh, kolonial Belanda membuat jalan raya di atas instalasi pipa. Oleh sebab itu, kawasan pelabuhan dan BAT kala itu sangat tertata rapih.
“Dulunya jalan Merdeka namanya kalibacin. Banyak orang terserang penyakit akibat kondisi sungai yang kotor. Setelah diuruk, Kota Cirebon lebih tertata” katanya. (Why)