Mediacirebon.id – Tim Penggerak PKK Kota Cirebon melalui Pokja I berkolaborasi dengan sekolah dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) mengadakan Parenting Digital Cegah Kekerasan (PAREDI CEKAS) di SMAN 5 Cirebon, Senin (29/9/2025)
Kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan PKK yang rutin dilakukan dalam bentuk PKK Goes To School untuk memperkuat karakter remaja dalam menghadapi tantangan pergaulan digital sekaligus mencegah kekerasan.
Ketua PKK Kota Cirebon Novianti Edo melalui Staf Ahli PKK Deane Dewi Ratih menyampaikan, kegiatan ini merupakan program strategis untuk membantu pemerintah membentuk karakter positif generasi muda.
“PKK berkomitmen mendampingi sekolah dan keluarga untuk menyiapkan anak-anak kita agar tumbuh dengan karakter kuat, sehat, dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.
Kepala DP3APPKB Kota Cirebon Suwarso Budi Winarnomenegaskan pentingnya remaja memiliki pondasi karakter yang kuat untuk menghindari perilaku berisiko.
“Remaja harus mampu melewati masa transisi kehidupan dengan baik. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah pergaulan tidak sehat, termasuk relasi lawan jenis atau pacaran yang tidak sehat, yang kerap memicu kekerasan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini dipaparkan 10 tanda kekerasan dalam pacaran diantaranya menggunakan kekerasan fisik, ledakan emosi berlebihan, posesif atau cemburu berlebihan, meremehkan dan mengejek pasangan, menguntit secara fisik maupun digital, mengecek ponsel, email, atau media sosial tanpa izin dan memaksa hubungan seksual.
Melalui PAREDI CEKAS, PKK Kota Cirebon bersama DP3APPKB, sekolah, dan BNN berkomitmen menghadirkan edukasi yang relevan dengan realitas kehidupan remaja saat ini.
“Kami tidak hanya fokus pada pencegahan kekerasan, program ini juga menekankan pentingnya pencegahan perkawinan anak, agar generasi muda Kota Cirebon dapat menyiapkan masa depan yang lebih sehat, terarah, dan berdaya saing,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, Kepala DP3APPKB Kota Cirebon memberikan arahan kepada Kepala Bidang KBKS selaku pejabat yang mengampu urusan remaja untuk menindaklanjutinya dengan membentuk Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).
“Pusat layanan ini diharapkan menjadi wadah edukasi, konseling, serta pendampingan remaja untuk tumbuh menjadi generasi yang lebih kuat, sehat, dan produktif,” tambahnya. (Why)
