Mediacirebon.id – Kabupaten Cirebon akan menjadi tuan rumah Temu Inklusi se-Indonesia. Acara ini akan berlangsung pada 2–4 September 2025 di Desa Durajaya, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon.
Ribuan komunitas difabel rencananya hadir dalam event yang diselenggarakan sejak tahun 2016 ini. Berbagai kegiatan bakal dilaksanakan, termasuk membahas tentang kebijakan yang berpihak pada komunitas difabel.
Ketua Pelaksana Temu Inklusi 6 Cirebon, Samsudin menjelaskan forum ini dirancang sebagai ruang berbagi pengalaman, jejaring, kampanye publik, hingga konsolidasi advokasi.
“Event ini akan diisi dengan lomba orang muda bicara inklusi, diskusi tematik, seminar nasional, hingga panggung budaya nusantara. Selain itu juga ada pameran, bazar, permainan inklusif, hingga lokabagi,” ujar Samsudin saat Media Briefing di Aula Diskominfo Kabupaten Cirebon, Rabu (20/8/2025).
Seminar nasional akan mengangkat dua topik penting, yaitu “Difabel dalam Kebhinekaan Menuju Indonesia Emas 2045: Pencapaian dan Tantangan” serta “Mendorong Keadilan Penyandang Disabilitas dalam Sistem Perlindungan Sosial di Indonesia”.
Temu Inklusi secara konsisten menghadirkan refleksi perjalanan mewujudkan kesetaraan dan keadilan bagi difabel. Forum ini juga melahirkan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah pusat hingga daerah.
Salah satu hasil konkret dari forum ini adalah lahirnya konsep Desa Inklusif. Kini, sudah lebih dari 157 desa di 10 kabupaten dan 5 provinsi yang berhasil mengimplementasikan model tersebut.
“Tema tahun ini menegaskan bahwa inklusi bukan sekadar tujuan, melainkan proses berkelanjutan yang melibatkan seluruh elemen bangsa. Event ini ditargetkan akan dihadiri dari 32 Provinsi,” jelas Samsudin.
Dalam satu dekade terakhir, Indonesia menunjukkan perkembangan signifikan dalam penguatan kebijakan inklusi, termasuk peningkatan kesadaran publik terhadap hak-hak difabel. Meski begitu, tantangan struktural masih terlihat, seperti keterbatasan akses pendidikan, pekerjaan, layanan publik, hingga partisipasi politik.
Tahun 2025 disebut sebagai momentum krusial, mengingat Indonesia semakin dekat dengan target Indonesia Inklusif 2030. Akselerasi kebijakan inklusi menjadi penting agar cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 benar-benar terwujud.
Lebih dari sekadar forum diskusi, Temu Inklusi 2025 diharapkan menjadi ruang aksi kolaboratif. Melibatkan komunitas difabel, pemerintah, akademisi, dunia usaha, serta media, forum ini bertujuan memperkuat jejaring dan mempercepat terwujudnya kebijakan yang lebih inklusif serta sistem yang responsif terhadap keragaman kebutuhan masyarakat. (Why)
