Mediacirebon.id – Ratusan pegawai honorer di lingkungan pemerintah Kota Cirebon dengan status R2, R3 dan R4 mendatangi gedung DPRD, Rabu (23/7/2025). Mereka mengadu terkait kejelasan status kepegawaian yang sampai saat ini belum mendapatkan kepastian dari pemerintah.
Ratusan pegawai honorer yang datang berasal dar tenaga pendidikan, tenaga kesehatan, perhubungan hingga pemadam kebakaran.
Mereka ditemui Wakil Ketua DPRD, Fitrah Malik dan jajaran Komisi I. DPRD juga menghadirkan pihak BKPSDM dan perangkat daerah lainnya.
Kepala BKPSDM Kota Cirebon, Sri Lakshmi Stanyawati mengatakan, pihaknya masih menyelesailan SK untuk PPPK tahap dua sebanyak 236 orang. Selanjutnya R2 dan R3 Untuk data sendiri 1.945 pegawan honorer sudah masuk pangkalan database dan sudah dikunci BKN.
“Kamu selesaikan dulu PPPK tahap 2 baru ke R2 dan R3 secara bertahap,” ungkap Sri usai rapat di gedung DPRD.
Namun sebanyak 1.527 pegawai yang belum masuk database BKN, atau disebut R4. Masih kata Sri, dari ada 548 honorer R4 yang sudsh
diangkat dan masuk PPPK penuh waktu. Sisanya, terdiri dari 531 yang berstatus R2, R3 dan R3B, ditambah tampungan sebanyak 71, akan diusulkan kemudian menjadi PPPK paruh waktu.
“Ini akan diselesaikan untuk paruh waktu. Waktu nya kapan, kita akan menunggu pusat,” sebut Sri.
Sementara itu, dari 1.527 yang belum masuk database, 423 diantaranya sudah masuk di pengangkatan, baik CPNS maupun PPPK, dan 129 dinyatakan tidak aktif, sehingga jumlahnya tinggal 975.
Maka, kedepan yang menjadi PR Pemkot, adalah pegawai honorer yang 975 R4, ditambah 602 pegawai yang sudah masuk data BKN namun belum diangkat, yakni 1577 orang.
“Sisa dari data yang masuk BKN, akan diusahakan masuk di paruh waktu, dan untuk yang 975, kita menunggu kebijakan lebih lanjut,” jelas Sri.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno menekankan, di tengah proses pengangkatan seluruh tenaga honorer yang sedang diupayakan oleh BKPSDM, dan dilakukan secara bertahap dengan kebijakan pemerintah pusat, jangan sampai ada pegawai honor yang dirumahkan.
“kalau soal besaran gaji, mungkin gaji honorer kita jauh dari layak, tapi mudah-mudahan kedepan bisa kita upayakan,” kata Agung.
