Mediacirebon.id – Kekerasan terhadap perempuan dan anak seperti gunung es. Banyak korban enggan lapor lantaran pengaruh relasi kuasa yang sangat kuat.
Selain itu, sulitnya akses layanan untuk korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sehingga mengurungkan niat untuk lapor.
“Bingung harus lapor kemana saat mendapatkan Kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata Manajer Program WCC Mawar Balqis,
Keberadaan Motivator Ketahanan Keluarga (Motekar) di setiap desa belum efektif dalam menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Seharusnya lembaga yang dibentuk pemerintah ini menjadi salah satu tempat bagi korban kekerasan yang dialami perempuan dan anak.
“Motekar sudah tersebar di setiap desa, tetapi banyak masyarakat yang belum mengetahui tugas mereka. Seharusnya, Motekar bisa lebih mendekatkan diri kepada masyarakat,” kata
Sementara itu, Komnas Perempuan gencar kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) di Kota Cirebon.
Program yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan diskusi dengan mengundang pegiat anti kekerasan terhadap perempuan, kalangan mahasiswa dan tokoh agama.
“Kampanye ini secara resmi berlangsung dari 25 November hingga 10 Desember 2024,” ujar Komisioner Komnas Perempuan Bahrul Fuad.
Program kampanye ini sangat penting agar masyarakat, terutama di Kota dan Kabupaten Cirebon memiliki pemahaman untuk melindungi perempuan yang menjadi kelompok rentan.
Menurutnya, kekerasan terhadap perempuan umumnya berakar pada budaya patriarki yang menempatkan laki-laki sebagai pihak yang lebih dominan.