Mediacirebon.id – Keraton Kasepuhan Cirebon melaksanakan dua adat istiadat yakni Ngapem dan Tawurji setiap bulan Safar (Kalender Jawa).
Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat, dan Pangeran Raja Muhammad Nusantara yang memimpin adat tahunan ini.
Kegiatan diawali dengan tradisi Ngapem dan doa bersama di Langgar Alit, yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi menaburkan uang receh ke masyarakat atau biasa dikenal dengan Tawurji.
Tradisi ini merupakan bagian dari perayaan Rabu Wekasan, atau Rabu terakhir di bulan Safar.
Pangeran Raja Muhammad Nusantara mengatakan adat istiadat yang dilaksanakan merupakan ungkapan rasa syukur terhadap rahmat tuhan yang maha esa.
Selain itu untuk memohon doa keselamatan menghadapi bulan berikutnya di kalender Jawa.
“Makna dari tradisi Ngapem dan Tawurji ini untuk tolak bala, di mana di bulan Safar ini kita memohon ampun, membersihkan diri agar kita terhindar dari mara bahaya,” ungkapnya.
Sementara itu, Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat, menjelaskan, setelah menjalankan adat istiadat di bulan Safar, selanjutnya akan ada bulan Maulud.
“Ada banyak tradisi yang akan kami jalankan selama bulan Maulid,” ujarnya.
Nanti puncak dari kegiatan Maulid yakni malam panjang jimat atau biasa disebut pelal yang jatuh pada tanggal 12 Rabiulawal. (Why)