Mediacirebon.id – Pelabuhan Cirebon menjadi pelabuhan di Indonesia yang menerapkan Single Truck Identification Data (STID) dan Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat (SIMON TKBM).
STID dan SIMON TKBM akan mempermudah pengawasan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan(KSOP) Kelas II Cirebon terkait aktivitas bongkar muat barang di dalam pelabuhan.
Demikian dikatakan, Direktur Perkapalan Dan Kepelautan, Hartanto saat launching di hotel Prima Kota Cirebon, Jumat (26/7/2024).
“Kami akan lebih mudah mengawasi truk yang masuk ke dalam pelabuhan dan pekerja bongkar muatnya,” katanya.
Masih kata Hartanto, STID dan SIMON TKBM merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam melayani masyarakat. Selain itu upaya pemerintah beradaptasi di era digitalisasi.
“Aktivitas bongkar muat di dalam pelabuhan berkaitan dengan kebutuhan masyarakat. Jika terganggu maka akan berdampaknya pasti kepada masyarakat,” tuturnya.
STID dan SIMON TKBM juga mencegah truk tidak layak pakai dan praktek pungli di dalam pelabuhan. Sebab, setiap kendaraan wajib memiliki kartu yang teregistrasi dengan data di Kemenhub.
“Datanya ada dan kami bisa awasi. Setiap truk wajib memiliki kartu berikut dengan supirnya dan tenaga bongkar muat. Jadi kami bisa monitoring apakah sudah sesuai SOP atau belum,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala KSOP Kelas II Cirebon, Een Nuraeni menyampaikan bahwa, STID dan SIMON TKBM diterapkan secara bertahap. “Tidak sekaligus karena kami lakukan pendataan terlebih dahulu,” katanya.
Di Pelabuhan Cirebon terdapat 600 truk yang beroperasi. Sebagian besar truk tersebut mengangkut non peti kemasi. (Why)