Mediacirebon.id – BKKBN Jawa Barat sukses menggelar Anugerah Bangga Kencana dan Penggalangan Komitmen Mitra dalam rangka Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) Ke-31 Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2024 di Hotel Aston, Kabupaten Cirebon, Jumat (19/7/2024) malam.
Acara ini dihadiri Kepala BKKBN RI Dr H C dr Hasto Wardoyo Sp OG K Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, Kepala Daerah Se-Jabar dan Unsur Forkopimda serta Para Kepala DPPKB Se-Jabar.
Dalam kegiatan tersebut BKKBN Jabar mengukuhkan Bapak serta Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk Bupati, Walikota dan Ketua TP PKK Kab/Kota se-Jabar sekaligus Pemberian
Penghargaan Bangga Kencana tingkat Provinsi untuk Kab/Kota yg berprestasi. BKKBN Jabar juga launching program Sedekah Rereongan untuk Lingkungan Air Bersih Cegah Stunting (Seruling Asih Centing)
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa mengatakan, malam anugerah sebagai bentuk apresiasi BKKBN Jabar atas kinerja program Bangga Kencana baik tingkat kota maupun tingkat Kabupaten di Jabar. Penghargaan yang diberikan, akan menjadi pemicu semangat kader di daerah untuk bisa menjalankan tugas dengan baik dan target penurunan stunting tercapai.
“Kami nilai selama satu tahun kemudian kami berikan penghargaan yang berprestasi. Kami harapkan semakin semangat dalam menjalankan program tersebut,” kata Fazar kepada wartawan.
Mengenai perkembangan stunting di Jabar, Fazar mengungkapkan, prevalensi stunting di Jabar berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di Jabar ada kenaikan dari sebelumnya, 20,2 persen naik menjadi 21,7 persen. Namun berdasarkan aplikasi e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) turun dari 9 menjadi 6,1 persen.
“Data yang ada jadi acuan kami dalam melakukan intervensi pencegahan stunting di Jabar. Dalam penanganan stunting dibutuhkan intervensi yang konsisten dan masih agar tidak ada kasus stunting baru,” katanya.
Intervensi yang dilakukan BKKBN Jabar untuk menangani stunting diawali dari hulu hingga hilir. Hulu yang dimaksud dengan memperhatikan gizi dan Kesehatan remaja putri serta mengawasi proses 1000 hari pertama kehidupan. Sementara hilir, melakukan pendampingan pada balita yang terindikasi stunting oleh kader.
Sementara itu, Sekretaris Utama BKKBN Pusat, Tavip Agus Rayanto mengatakan, Jabar menjadi target nasional dalam penurunan stunting. Sebab, Jabar menjadi provinsi penting dalam penurunan stunting. Sehingga keberhasilan Jabar akan berdampak pada keberhasilan secara nasional.
“Populasi penduduknya paling tinggi, jadi Jabar akan menjadi dasar pemerintah pusat dalam penurunan stunting.
Pihaknya juga akan melakukan evaluasi mengenai intervensi stunting. Evaluasi merupakan bagian dari pemerintah dalam mempercepat penurunan stunting dan sejauh mana program yang diberikan pemerintah sesuai dengan keinginan atau tidak berdampak terhadap masyarakat. (Why)