Mediacirebon.id – Komisi XI DPR-RI mendorong semua pemangku kepentingan saling berkoordinasi dan berkolaborasi dalam pencegahan stunting. Agar kebijakan pemerintah bisa berjalan baik dan tepat sasaran.
Demikian dikatakan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Heryawan saat Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Bandung, Rabu (22/11/2023).
“Kebijakan pemerintah terkait dengan stunting dinilai kadang sering sulit diimplementasikan. Maka kami akan mendorong kebijakan berjalan maksimal,” kata Nety.
Nety bercerita saat bertemu dengan Menteri Kesehatan membicarakan tentang program dan kebijakan stunting berdasarkan Permenkes dan Kemenkes tentang penatalaksanaan penanganan stunting. Di sana disebutkan ketika bayi atau anak stunting ini harus dirujuk atau dalam perawatan.
Menteri Kesehatan, bilang bahwa, mencegah dan mempercepat penurunan stunting telah meluncurkan program Posyandu Prima. Posyandu ini, buka praktik setiap hari, dengan personil, sarana dan prasarana lengkap.
”Melalui Posyandu Prima ini katanya akan buka praktik tiap hari, dengan lengkap personilnya ada dokter, perawat dan bidan, tapi saya bilang pada beliau nonsens,” jelasnya.
Ketika membicarakan stunting dengan Mentri Kesehatan, Netty menyampaikan pentingnya membangun diksi atau narasi baru. Jangan lagi menggunakan istilah penurunan atau penanganan, tapi baiknya menggunakan istilah pencegahan.
”Saya meminta pada Pak Menteri jangan menggunakan lagi kata penurunan atau penanganan, tapi baiknya diluruskan dengan narasi dan diksi yang baru dengan pencegahan agar tidak ada lagi yang namanya penambahan kasus stunting baru,” pungkas Netty.
