Mediacirebon.id – KAI Daop 3 Cirebon bersama komunitas pecinta kereta api napak tilas jalur kereta non aktif di Indramayu, Rabu (15/11/2023). Perjalanan napak tilas dimulai dari stasiun Jatibarang dan berakhir di stasiun Karang Ampel, Indramayu.
Kegiatan Napak Tilas ini diisi dengan kunjungan ke aset peninggalan bersejarah yang masih bisa dijumpai seperti bekas Stasiun Lohbener dan Stasiun Indramayu, serta melihat bekas halte Karangampel.
Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon Dicky Eka Priandana mengatakan, banyak peninggalan sejarah di bekas stasiun di Indramayu. Rata-rata stasiun itu, berdiri pada saat zaman penjajahan hindia belanda.
“Dulu stasiun itu digunakan untuk mengangkut barang hasil bumi hasil panen masyarakat Indramayu dan sekitarnya,” kata Dicky kepada wartawan.
Dia menjelaskan, Jalur kereta api Jatibarang–Indramayu adalah salah satu dari jalur kereta api nonaktif yang masuk wilayah Daerah Operasi 3 Cirebon. Jalur diresmikan pada tanggal 15 September 1912 oleh perusahaan Staatsspoorwegen (SS) dan dinonaktifkan mulai 21 Juli 1973.
Setelah sukses membangun jalur Jatibarang-Indramayu, SS melanjutkan pembangunan cabang menuju Karangampel pada tahun 1926. Selang beberapa tahun pengoperasiannya, jalur ini ditutup oleh Staatsspoorwegen per 1 Oktober 1932 sebagai akibat dari krisis depresi besar.
Pada lintas Jatibarang-Karangampel memiliki 5 halte yang dilalui oleh jalur ini. Ke 5 Halte tersebut antara lain, Majasih (MJS), Gadingan (GAD), Juntikebon (JTK), Mundu (MDU) dan Karangampel (KRP) dan memiliki panjang rel 18 Km dan lebar jalur 1067 sudah tidak beroperasi.
“Kegiatan Napak Tilas ini untuk menggali kembali riwayat sejarah jalur ini dan mendokumentasikan aset peninggalan bersejarah yang masih tersisa serta untuk kepentingan pengamanan asset” tutup Dicky. (Why)